Jangan Sepele Siklus Menstruasi Kacau, Mungkin Ini Penyebabnya

Jum'at, 05 Oktober 2018 | 13:40 WIB
Jangan Sepele Siklus Menstruasi Kacau, Mungkin Ini Penyebabnya
Ilustrasi perempuan sedang haid, PMS. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siklus menstruasi normal dihitung mulai dari hari pertama menstruasi selesai sampai periode menstruasi di bulan berikutnya, dengan kata lain, siklus haid yang normal akan berlangsung selama 25-38 hari.

Jika lebih dari itu, menstruasi Anda masuk dalam kategori tidak teratur, hal itu tidak boleh disepelekan karena ada indikasi yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh.

Ada berbagai kemungkinan penyebab kondisi ini, meliputi ini dilansir Hello Sehat:

1. Stres

Baca Juga: Pendaftaran Calon Anggota Dewan Pers Dibuka, Ini Syaratnya

Dilanda stres bisa membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, yang secara tidak langsung akan memengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, proses pelepasan sel telur (ovulasi) jadi tidak normal yang berujung pada terganggunya siklus menstruasi Anda.

2. Penggunaan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi, baik yang berbentuk pil minum ataupun KB spiral (IUD), berisiko menjadi penyebab haid tidak teratur. Sebelum memutuskan untuk memakai suatu jenis kontrasepsi, Anda mungkin sudah mencari tahu terlebih dahulu apa saja kelebihan serta kekurangan alat kontrasepsi tersebut.

Nah, salah satu efek sampingnya adalah mengacaukan siklus menstruasi Anda. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter bila Anda merasa terganggu dengan kondisi ini.

3. Perubahan berat badan drastis

Baca Juga: Idap Kanker Paru, Kondisi Istri Indro Warkop Belum Stabil

Tanpa disadari, perubahan berat badan ekstrim, entah berkurang atau justru bertambah banyak bisa mengganggu kerja hormon reproduksi dalam tubuh.

Sementara penambahan berat badan berakibat pada melonjaknya kadar estrogen yang berpengaruh pada siklus menstruasi Anda, dijelaskan oleh Angela Chaudhari, MD, seorang ginekolog di Northwestern Memorial Hospital Amerika Serikat.

4. Pre-menopause

Sebelum benar-benar memasuki masa menopause, Anda akan melalui masa transisi dulu yang dikenal sebagai masa pre-menopause. Meskipun mungkin terjadi lebih awal, tapi sebagian besar wanita mendapatkan periode ini saat memasuki usia 40 tahun.

Biasanya, lama waktu berlangsungnya pre-menoapuse adalah empat sampai delapan tahun. Di masa ini, Anda akan mengalami berbagai gejala yang terkait dengan menopause. Salah satunya perubahan di siklus menstruasi, akibat kadar estrogen di dalam tubuh yang tidak menentu.

5. Memiliki PCOS

PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan reproduksi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Wanita dengan PCOS biasanya punya kadar hormon seks (estrogen dan progesteron) yang tidak seimbang, kelebihan hormon androgen atau hormon seks pria, dan memiliki kista kecil di ovariumnya.

Anda bisa mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, atau bahkan tidak mendapatkan haid selama beberapa bulan, siklus menstruasi yang tidak normal bisa Anda konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI