Mythomania, Kondisi Psikologis Penyebab Ratna Sarumpaet Berbohong

Rauhanda Riyantama Suara.Com
Rabu, 03 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Mythomania, Kondisi Psikologis Penyebab Ratna Sarumpaet Berbohong
Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akhirnya drama penganiayaan yang menyeret nama aktivis Ratna Sarumpaet berakhir dengan kebohongan. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil 5 No 24, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Dalam pengakuannya, Ratna Sarumpaet mengatakan bahwa ia tidak dianiaya, melainkan melakukan operasi bedah plastik untuk sedot lemak. Saat pulang mukanya masih menyisakan lebam bekas operasi.

Kebohongannya pun berawal hanya untuk mencari alasan kepada anak-anaknya. "Saya pulang, seperti membutuhkan alasan kepada anak saya di rumah, mengapa lebam-lebam. Dan memang anak saya tanya, dan saya jawab dipukul orang," ungkap Ratna Sarumpaet.

Ratna Sarumpaet menuturkan, tanggal 21 September 2018 ia datang ke RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, untuk sedot lemak. "Tanggal 21 saya mendatangi RS khusus bedah, menemui dr Sidiq ahli bedah plastik. Kedatangan saya karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi," katanya.

Terlepas dari kasus tersebut, berbohong merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya cemas, tegang, stres, merasa bersalah, dan ingin meredakan ketegangan. Namun, ciri-ciri tersebut bisa saja tidak muncul pada orang-orang yang tidak memiliki rasa bersalah.

Secara psikologi, berbohong merupakan gangguan psikologis yang biasa disebut dengan istilah mythomania atau kebohongan patologis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI