Suara.com - Diet sembarangan demi menurunkan berat badan bisa berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Pakar mengingatkan bahwa penyakit jantung masih jadi ancaman bagi masyarakat Indonesia.
dr. Yudistira Panji Sentosa, Sp.PD-KKV, pakar kardiovaskular dari RS Awal Bros Tangerang, mengatakan tren diet terkini yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat dilakukan orang untuk menurunkan berat badan secara cepat.
"Prinsip dasarnya adalah menghilangkan lemak tubuh, karena karbohidrat yang masuk sedikit, energi diambil dari lemak tubuh untuk jadi tenaga," ujar Yudistira dalam temu media baru-baru ini.
Namun dikatakannya, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat memiliki risiko bahaya bagi kesehatan jantung. Sebabnya, lemak yang diasup justru bisa menumpuk di pembuluh darah.
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Ini Tips Mencegah Penyakit Jantung
"Kita enggak tahu yang masuk itu lemak baik atau lemak buruk. Akumulasi lemak akan menyebabkan terjadi penimbunan di pembuluh darah," tandasnya.
"Kalau penimbunan di otak, jadinya stroke. Di mata, jadinya kebutaan. Di jantung, jadinya serangan jantung," ungkap Yudistira lagi.
Terlebih, sumbatan akibat kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung. Aliran darah yang seharusnya lancar keluar-masuk jantung menjadi terhambat.
Akibatnya, jantung tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk beroperasi secara normal. Kondisi ini rentan membuat seseorang lemah dan mudah lelah.
"Jalan sedikit capek, naik tangga capek. Ini tandanya aliran darah tidak lancar, sehingga jantung melemah," paparnya.
Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Jaga Kesehatan Jantung dengan 6 Langkah Ini
Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pola makan sebaiknya tidak usah aneh-aneh dan mengikuti prinsip gizi seimbang. Jika pun ingin melakukan diet, pastikan asupan nutrisi yang masuk tetap seimbang.