Terbukti : Lapar Bikin Orang Stres, Ini Penelitiannya!

Jum'at, 28 September 2018 | 20:00 WIB
Terbukti : Lapar Bikin Orang Stres, Ini Penelitiannya!
Ilustrasi lapar, yang ternyata bikin orang mudah stres [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lapar membuat orang emosian dan stres, Anda tentu sering mendengar hal ini bukan, tapi tahukah Anda jika pernyataan tersebut ternyata didukung oleh penelitian ilmiah? Ya, saat kita lapar, kata para peneliti di University of Guelph, Ontario, Kanada, kita akan mudah stres, marah dan menjadi bad mood.

Hal ini, menurut mereka dipengaruhi oleh adanya penurunan glukosa secara tiba-tiba, yang dapat berdampak pada suasana hati yang negatif. Dalam penelitian tersebut, para peneliti juga menyelidiki apakah hipoglikemia jangka panjang kronis, atau gula darah rendah merupakan faktor risiko seseorang mengembangkan perilaku seperti depresi. 

Peneliti utama Profesor Francesco Leri dikutip oleh IANS mengatakan bahwa lapar dapat merubah kadar glukosa dapat memiliki efek yang langgeng pada suasana hati. Diterbitkan dalam jurnal Psychopharmacology, melihat dampak penurunan glukosa tersebut dengan menginduksi hipoglikemia pada tikus.

Para peneliti menguji kadar darah tikus setelah mereka mengalami hipoglikemia dan menemukan lebih banyak kortikosteron, hormon yang berdampak pada tekanan fisiologis. 

Baca Juga: Menteri Tak Cuti Kampanyekan Jokowi akan Berurusan dengan Bawaslu

Temuan menunjukkan bahwa hewan pengerat tersenut mengalami stres dan depresi ketika mereka hipoglikemik. Studi ini juga dengan jelas menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang buruk (tidak teratur atau tidak tepat waktu) secara langsung berpengaruh pada faktor-faktor metabolisme seperti suasana hati negatif dan stres.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa rasa lapar dapat mendorong seseorang untuk memiliki emosi negatif yang lebih besar, seperti merasa stres dan rasa benci. 

Rekan penulis studi dari University of North Carolina di Chapel Hill, AS, Kristen Lindquist mengatakan bahwa perasaan lapar terjadi ketika Anda merasakan ketidaknyaman, sayangnya otak menafsirkan perasaan itu sebagai emosi yang kuat.

Kondisi itu yang berhubungan dengan metabolisme dan tubuh seseorang yang pada akhirnya membentuk pengalaman, persepsi, dan perilaku.

Baca Juga: Dikritik Pegang Bintang Laut, Ini Pembelaan Wulan Guritno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI