Suara.com - Setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan buah hati mereka, salah satunya dengan menyediakan lingkungan yang bersih dan aman dari kotoran, serta bakteri. Sebagai ibu, Ashanty tak ingin membatasi kesenangan putrinya. Bagi perempuan 33 tahun ini kesenangan Arsy corat-coret adalah bagian dari ekspresi diri. Meski tidak melarang, namun Ashanty memberi aturan kepada Arsy ketika sedang melakukan kesenangannya.
Pada tahap usia emas petumbuhan anak, biasanya si kecil senang mengeksplorasi apa saja yang ada di sekitar mereka, seperti yang dilakukan buah hati pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty, Arsy. Di usianya yang hampir 4 tahun, putri kecil bernama lengkap Arsy Addara Musicia Nurhermansyah ini sangat aktif dan kreatif. Arsy sangat suka mencorat-coret apa saja, termasuk di tembok.
“Sejak usia 9 bulan sampai 1 tahun pas Arsy sudah bisa pegang alat tulis, dia mulai diajarkan tulis-tulis dan corat-coret. Kelihatanya Arsy senag, kalau sudah ketemu pulpen, crayon, spidol, atau apa pun pasti langsung corat-coret,” tutur Ashanty saat berbagi cerita di acara Grand Opening Establishment Dulux Colour Studio di Kidzania Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Namun, karena masih terlalu kecil, sambung Ashanty, Arsy pun belum mengerti media apa yang tepat untuk dia corat-coret. Jadi apa saja dicorat-coret, melihat tembok seperti melihat kanvas kosong yang maunya dicorat-coret, ditulis-tulis, digambar, dan ditempel-tempel stiker.
Baca Juga: Menkeu Harapkan Pengelola Dana Pensiun Miliki Integritas
“Menurut saya itu nggak masalah, daripada main gadget saya lebih senang Arsy aktif dan berkreasi. Apalagi dia anaknya berjiwa seni jadi apa pun perasaannya disalurkan lewat karya. Kalau Arsy lagi corat-coret tembok, itu jadi quality time juga untuk keluarga. Soalnya kita kumpul bareng dan bisa main bersama,” lanjutnya.
Kendati membolehkan Arsy coret-coret tembok, tapi Ashanty juga punya aturan. Ia tidak membiarkan Arsy coret-coret di semua tembok rumah. Sebab, ibu sambung dari Aurel dan Azriel ini tak ingin Arsy jadi menganggap kalau tembok merupakan media coret-coret.
“Di rumah, tepatnya di kamar Arsy ada satu area tembok yang disediakan untuk dicoret-coret. Di sana Arsy bebas mau coret, tulis, gambar, atau tempal apa saja. Kadang saya dan mas Anang juga menemani, kita corat-coret bareng, jadi sekalian bonding antara orang tua dengan anak juga,” beber Ashanty.
Sebagai ibu Ashanty mengaku sedikit khawatir dengan dinding yang kotor akibat dijadikan arena bermain. Baik takut akan tumbuhnya kuman dan jadi jelek secara estetika. Namun untungnya ia sudah mengantisipasi dengan cat dinding yang mudah dibersihkan.
“Cat dinding yang boleh dicoret Arsy sengaja dipilih yang aman dan mudah dibersihkan. Jadi kalau kotor tinggal disiram pakai air, lalu dilap pakai sponge, jadi kotor langsung hilang. Arsy pun sudah tahu bagaimana cara mebersihkannya, jadi dia nggak corat-coret di sembarang tempat, apalagi di rumah orang, karena tahu tidak semua dinding bisa dibersihkan,” imbuh Ashanty,
Baca Juga: Laris Jadi Obat Kuat, Kura-kura Moncong Babi Diburu Sindikat