Awas! Obat Pelangsing Bisa Punya Efek Samping Hipertensi Paru

Selasa, 25 September 2018 | 08:45 WIB
Awas! Obat Pelangsing Bisa Punya Efek Samping Hipertensi Paru
Ilustrasi obat pelangsing. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hipertensi paru mungkin adalah penyakit yang jarang terdengar bagi banyak masyarakat. Tapi, tahukah Anda jika penyakit ini disebut lebih mematikan dari kanker payudara? Bahkan, penyakit langka ini bisa timbul dari efek samping obat pelangsing yang mungkin sering Anda konsumsi.

Ya, inilah yang disampaikan oleh dr Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP dari RS Sardjito Yogyakarta. Dia menjelaskan bahwa obat pelangsing akan mengeluarkan suatu zat bernama serotonin, yang menyebabkan pembuluh darah pada paru menyempit.

Sehingga menyebabkan mereka yang mengonsumsi obat pelangsing mengalami sesak napas. Sesak napas merupakan salah satu gejala dari Hipertensi Paru.

"Orang yang mengonsumsi obat pelangsing, kemudian akan merasa sesak-sesak napas. Setelah diteliti, dia memiliki hipertensi paru yang dideteksi dengan rekam jantung dan ekokardiografi," jelasnya di Jakarta, Senin (24/9/2018).

Baca Juga: Mengenal Hipertensi Paru dan Cara Mendeteksinya

Hipertensi Paru adalah suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis atau paru, yang pada akhirnya membuat jantung kanan bekerja lebih keras dari seharusnya dan dapat berakibat fatal dalam waktu cepat.

Menurut catatan Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI), Hipertensi Paru lebih sering diderita anak-anak hingga usia dewasa pertengahan, juga lebih sering dialami perempuan dengan perbandingan 9:1, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.

Meski penyakit ini memang didominasi oleh kaum perempuan sebanyak 79 persen, dr Kris mengatakan, pemicu penyakit ini pada perempuan masih sangat sulit dikenali, termasuk teori hormonal yang belum terbukti secara ilmiah. Tapi, kasus penyakit jantung bawaan (PJB) masih menjadi pemicu utama dari tingginya kasus Hipertensi Paru pada perempuan.

"PJB dan penyakit autoimun seperti lupus merupakan penyakit mendasar yang memang banyak ditemukan pada kaum perempuan juga. Otomatis kasus hipertensi paru pada perempuan juga meninggi," tutup dia.

Baca Juga: Kisah Dhian Deliani, Berjuang Melawan Hipertensi Paru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI