Lawan Stigma, Empat Pejuang HIV Ikut Jakarta Marathon 2018

Kamis, 20 September 2018 | 18:18 WIB
Lawan Stigma, Empat Pejuang HIV Ikut Jakarta Marathon 2018
Pejuang HIV akan ikut Jakarta Marathon 2018 untuk lawan stigma. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ingin mematahkan stigma soal human immunodeficiency virus (HIV), empat orang pejuang yang hidup dengan HIV akan berlari dalam ajang Jakarta Marathon 2018 pada 28 Oktober mendatang.

Mereka yang terdiri dari Eva Dewi R, Tri Eklas Tesa Sampurno, Sepi Maulana Adriansyah dan Ade Fikran akan membuktikan bahwa orang dengan HIV tetap bisa melakukan kegiatan fisik seperti masyarakat lainnya.

"Ya orang kan selalu capnya kita penyakitan. Lemah. Nah melalui ajang ini kami ingin buktikan kalau rutin minum obat ARV (antiretroviral) kita juga sama kok seperti orang lainnya. Kita juga aktif berolahraga dalam kehidupan sehari-hari," ujar Sepi, salah satu pejuang yang akan berlari sejauh 21 km di Jakarta Marathon 2018, dalam temu media di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Hal ini turut diamini Direktur P2PL Kementerian Kesehatan, Dr Wiendra Waworuntu. Menurut Wiendra, HIV bukan lagi penyakit mematikan yang tidak ada obatnya. Jika orang mengetahui status HIV-nya sejak dini, mereka bisa mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) yang diberikan secara gratis oleh pemerintah.

Baca Juga: Ini Tips Bagi ODHA untuk Melawan Stigma Negatif

"Dengan pengobatan ARV yang konsisten, orang dapat hidup sehat dan berusia panjang, bekerja secara produktif, mengenyam hak atas pendidikan dan beraktivitas," ujar Wiendra.

Ia menambahkan, tantangan terbesar upaya promosi, tes dan pengobatan HIV di masyarakat adalah banyaknya mitos dan informasi yang salah kaprah mengenai cara-cara pencegahan, penularan dan pengobatan HIV. Untuk itu Ia berharap, kampanye #SayaBerani #SayaSehat yang salah satunya diwujudkan melalui keikursertaan para ODHA di ajang Jakarta Marathon 2018 bisa membantu mengubah persepsi masyarakat mengenai HIV.

Selain melawan stigma, keempat pejuang HIV ini juga akan berlari untuk membantu pejuang HIV lainnya mulai dari anak-anak, remaja hingga orang berusia lanjut. Tesa misalnya akan berlari sejauh 42 km sekaligus menggalang dana untuk Rumah Cemara dalam rangka keikutsertaan tim sepakbola Indonesia mengikuti Kejuaraan Homeless World Cup 2018 di Meksiko.

Sedangkan Eva akan berlari sejauh 10 km sekaligus menggalang dana untuk membantu program Jagoan Bintang yakni anak dengan HIV di Rumah Cemara. Sementara Fikran akan berlari 21 km sekaligus menggalang dana untuk mendampingi anak muda dengan HIV. Terakhir Sepi akan berlari 21 km untuk mendukung organisasi Lentera Pelangi sehingga anak dengan HIV bisa tumbuh sehat.

Jika Anda ingin mendukung empat pejuang HIV diatas dalam membantu sesamanya, yuk donasikan sebagian rezeki Anda di tautan Kitabisa.com/sayaberani2018.

Baca Juga: Komunitas Ini Lawan Stigma Negatif Penderita Skizofrenia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI