Siapa Sangka, Daun Kelor Ternyata Tinggi Kandungan Kalsium

Kamis, 20 September 2018 | 07:15 WIB
Siapa Sangka, Daun Kelor Ternyata Tinggi Kandungan Kalsium
Daun kelor dinilai bergizi karena tinggi kalsium dan vitamin C. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daun kelor atau dalam bahasa ilmiah dikenal dengan sebutan moringa oleifera ternyata memiliki potensi untuk mengatasi malnutrisi yang menjadi masalah gizi di Indonesia, terutama masalah kekurangan kalsium.

Hal ini dibuktikan oleh Pendiri Rumah Kelor, start up yang bergerak di industri produk kesehatan, Felix Bram. Dalam presentasi di ajang Indofood Local Pitch Competition (ILPC) 2018, Felix memaparkan sejumlah manfaat tak terduga dari daun kelor yang mudah tumbuh di Indonesia.

Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan SIG Bogor, Felix mengatakan daun kelor secara alami mengandung 18 dari 20 asam amino esensial yang dapat diserap tubuh dengan baik.

"Nutrisi kelor sangat tinggi terutama asam amino atau protein. Sebanyak 18 asam amino ada di kelor dan jumlah sebanyak ini nggak ada di tanaman lain. Belum lagi kalsiumnya juga lebih tinggi dari susu yakni 500 mg kalsium per 100 gram daun kelor," ujar Felix dalam ajang lndofood Local Pitch Competition (ILPC) 2018 di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Baca Juga: 7 Sayuran Ini Kaya Akan Protein Nabati

Tak hanya itu, Felix mengatakan bahwa zat besi pada daun kelor lebih tinggi dari bayam, begitu juga dengan kandungan vitamin C-nya yang disebut-sebut mengungguli jeruk.

"Menurut hasil penelitian, daun kelor mempunyai kandungan antioxidan (ORAC) yang sangat tinggi mencapai 157,600 micro moles. Angka ini lebih tinggi daripada kandungan antioksidan tumbuhan lain seperti bayam, blueberry, teh matcha dan green tea. Tidak heran bila kelor dijuluki pohon ajaib," tambah Felix.

Di Rumah Kelor, Felix mengolah daun kelor menjadi serbuk moringa, teh, cookies, sabun hingga masker. Untuk mendapatkan daun kelor ini, Felix dan tim menanam sendiri daun kelor secara organik. Menurut dia menanam daun kelor sangat mudah, bahkan dapat tumbuh dalam media pot sekalipun.

"Kita tentu sadar masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami malnutrisi. Ajaibnya, pohon kelor juga tumbuh subur di daerah yang mengalami masalah gizi ini. Kebetulan? Saya rasa tidak. Saya percaya Tuhan memang sudah menyiapkan solusi dari semua permasalahan yang ada," tambah dia.

Pemenang hadiah Indofood Local Pitch Competition 2018 meneliti daun kelor. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)
Pemenang hadiah Indofood Local Pitch Competition 2018 meneliti daun kelor. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Atas inovasinya mengulik manfaat dari daun kelor, Felix dan tim Rumah Kelor pun keluar sebagai pemenang utama di ajang ILPC 2018 ini yang digagas PT lndofood Sukses Makmur Tbk, BLOCK71 Jakarta dan Scaling-Up Nutrition Business Network (SBN).

Baca Juga: Kandungan Sayuran dan Air Laut dalam Pelembab, Baik untuk Ini

Pemenang kedua diraih oleh Yant Sorghum dari Lombok NTB, dan pemenang ketiga diraih oleh Garda Pangan dari Surabaya. Para pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan mentoring bisnis dari lndofood. Sementara Rumah Kelor juga berkesempatan mengikuti Nutrition Africa Investment 2018 di Nairobi pada Oktober mendatang.

"Salah satu kriteria mengapa Rumah Kelor menjadi pemenang utama karena mereka bukan cuma bikin bisnis tapi juga memikirkan seberapa jauh impactnya untuk membantu masyarakat, dalam hal ini masalah gizi yang ada di Indonesia. Kami sangat senang sebagai ajang pertama, kami bisa memberi kesempatan bagi start up untuk membantu pemerintah melakukan PR-PR yang tidak bisa diselesaikan sendiri," tandas Axton Salim, Direktur PT lndofood Sukses Makmur Tbk.

Wah tidak menutup kemungkinan Indofood akan mengeluarkan Indomie rasa daun kelor karena tinggi kalsium setelah ini. Bagaimana menurut Anda?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI