Suara.com - Kenaikan berat badan pada ibu hamil yang tidak terkendali dan tercatat bisa jadi masalah. Hal tersebut terungkap lewat fakta bahwa satu dari lima ibu hamil di Inggris mengalami obesitas.
Padahal, baik berat badan terlalu kurus atau pun terlalu berat saat hamil akan mengganggu dan merugikan anak bahkan sampai anak menginjak usia tujuh tahun.
Hal tersebut diungkap oleh peneliti asal Hong Kong yang mengamati 905 ibu dan anak-anaknya.
Mereka menemukan adanya masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan kontrol gula darah yang buruk pada anak yang lahir dari ibu hamil obesitas.
Menimbang berat badan saat hamil memang kerap ditolak oleh banyak perempuan di Inggris sejak 1990-an. Katanya, menimbang berat badan secara rutin malah menimbulkan kecemasan pada ibu hamil dan tidak memiliki keuntungan klinis.
Kini aturan tersebut kembali dikaji dan akan kembali diterapkan oleh The National Institute for Health and Care Excellence atau NICE.
Pedoman di Inggris saat ini menyarankan agar ibu hamil tidak melakukan diet tapi juga harus menghindari makan untuk dua porsi.
Mandy Forrester dari Royal College of Midwives (RCM) mengatakan beberapa bidan di Inggris sudah menggunakan pedoman berat badan buatan Amerika Serikat, tetapi masih banyak yang tidak memiliki akses pada pengetahuan tersebut.
"Sudah jelas bagi bidan untuk memiliki alat, bimbingan dan pelatihan yang mereka butuhkan sehingga mereka dapat menawarkan dukungan dan perawatan terbaik kepada ibu hamil. Hal ini sangat mendesak karena komplikasi serius yang dapat muncul pada kehamilan sebagai akibat dari kelebihan berat badan atau obesitas," kata Mandy, dikutip dari BBC.
Seperti diketahui, ibu hamil yang mengalami obesitas akan meningkatkan risiko dirinya terkena komplikasi seperti diabetes gestasional, keguguran dan pre-eklampsia.