Ingin Memutihkan Gigi, Pilih Veneer atau Bleaching?

Senin, 17 September 2018 | 10:39 WIB
Ingin Memutihkan Gigi, Pilih Veneer atau Bleaching?
Veneer dan bleaching menjadi metode memutihkan gigi yang populer saat ini. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Veneer dan bleaching menjadi metode memutihkan gigi yang paling populer saat ini. Sebabnya, memiliki gigi yang putih dan kinclong tak hanya baik untuk penampilan, tapi juga meningkatkan rasa percaya diri.

Biasanya memutihkan gigi dilakukan dengan perawatan tertentu yang hanya bisa dilakukan di dokter gigi. Lalu apa perbedaan memutihkan gigi dengan veneer dan bleaching?

Disampaikan drg. Donna Pratiwi, Sp.Prosto, Master Veneer Indonesia, jika Anda menginginkan gigi putih yang bersifat sementara maka pilihlah metode bleaching. Sementara jika Anda menginginkan gigi putih dalam jangka waktu lama, metode veneer bisa Anda coba.

"Bleaching atau dental whitening adalah tindakan memutihkan gigi dengan menggunakan bahan aktif peroksida, baik itu carbamide atau hydrogen peroksida. Ada dua jenis bleaching yaitu 'in office bleaching' dan dengan 'bleaching at home'. Keduanya menggunakan bahan aktif dengan kisaran 3-43 persen," ujar drg Donna dalam kampanye #TipsGigiCantik yang diinisasinya.

Baca Juga: Ratu Meta Menyesal Pasang Veneer Rp120 Juta

Perempuan yang praktik di Klinik Meridien Pondok Indah dan BSD City ini mengatakan, semakin tinggi kandungan aktifnya dan semakin lama kontaknya dengan permukaan gigi, maka hasilnya gigi akan semakin putih. Sedangkan memutihkan gigi dengan metode veneer menggunakan bahan pelapis yang diletakkan pada permukaan muka gigi.

Fungsi veneer sendiri adalah mempercantik dan melindungi permukaan muka gigi yang rusak. Ada dua jenis veneer gigi yang jamak dilakukan para dokter gigi yaitu veneer direct dan veneer indirect.

"Veneer gigi direct dibuat langsung jadi dengan menggunakan bahan tambal. Sedangkan veneer indirect dengan bahan porselen sehingga hasilnya lebih tahan lama," tambah dia.

Bagi Anda yang tak tahan dengan rasa nyeri, drg Donna lebih merekomendasikan tindakan veneer. Pasalnya pada metode bleaching dapat meningkatkan sensitivitas gigi sehingga memicu rasa nyeri atau ngilu.

Di sisi lain, bleaching menurutnya juga kurang efektif pada kondisi gigi yang berwarna gelap seperti cokelat atau abu-abu karena pengaruh rokok atau makanan.

Baca Juga: Fakta "Bleaching" Gigi yang Harus Anda Tahu

"Bleaching sebaiknya dilakukan maksimal sekali setahun. Ibarat pengecatan rambut, bahan-bahan kimia jika dipakai berlebihan dapat merusak struktur jaringan tubuh kita. Terlalu sering bleaching akan merusak kekuatan email gigi sehingga menimbulkan rasa nyeri dan ngilu yang dapat bersifat menetap," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI