James Catterson dari Institute of Healthy Aging di University College London, Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, temuan ini menegaskan bahwa komposisi diet tampaknya tidak memengaruhi efek menguntungkan dari puasa. Ini mungkin menjadi kabar baik bagi manusia yang menjalani diet puasa yang juga menjadi bagian dari ajaran salah satu agama.
"Meskipun hasilnya menarik, percobaan pada manusia belum dilakukan. Tapi temuan ini jelas menambah bukti bahwa pengaturan waktu makan atau frekuensi makan sama pentingnya dengan kandungan makanan yang dikonsumsi," tambah James Catterson.