Suara.com - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan saat ini Aceh menjadi provinsi paling rendah capaian penggunaan vaksin campak dan rubella atau vaksin MR dibanding seluruh provinsi Indonesia.
Ia mengatakan sejauh ini Aceh baru 7 persen penerima Vaksin MR. Hal tersebut disampaikannya disela-sela mengikuti kegiatan kongres Perempuan Dunia (International Council Women)
"Capaian untuk vaksinasi MR di Aceh masih sangat rendah, baru sekitar 7 persen dari data terakhir yang saya terima," ujar Nila saat ditemui di Yogyakarta Jumat 14 September 2018.
Meskipun di Aceh masih berpolemik akan pemberian vaksi itu. Nila tidak akan melakukan penundaan semua diharapkan dapat terus berjalan. Bahkab dirinya membantah menunda pemberian vaksi.
Baca Juga: Cerita Kocak Ridwan Kamil Bisa Terkunci dan Terjebak di Toilet
"Tidak ditunda kita motivasi mereka, soalnya agak lambat naikknya," ujarnya.
Nila menegaskan terus mendorong percepatan pemberian vaksin MR di seluruh Indonesia. Bahkan ia mengaku prosesnya sudah mencapai 95 persen. Menurutnya Papua barat menjadi daerah yang paling tinggi dalam pemberian vaksin MR.
"95 persen sudah tercapai. Papua barat paling tinggi, cuma Aceh yang baru 7 persen," kata Nila.
Sebelumnya pemberian Vaksin MR diaceh tertunda karena ada ketidaksesuaian antara Fatwa MUI dan keinginan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) yang berujung dengan dibuatkanya surat penundaan pemberian vaksin MR oleh Plt Gubernur Aceh.
Kontributor : Abdus Somad
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Target Pertumbuhan 2018 Tak Tercapai