Suara.com - Berbicara saat tidur memang terkesan aneh. Tapi bisa jadi, Anda salah satu yang tidak sadar pernah mengalaminya. Tapi pernahkah Anda tahu apa alasan dan sebab seseorang kena gangguan Somniloquy atau gangguan berbicara saat tidur?
Menurut penelitian dari National Sleep Foundation, kebanyakan orang yang berbicara saat tidur hanya mengeluarkan kata-kata singkat dan tidak masuk akal.
Proses bicara hanya akan berlangsung sekitar satu atau dua detik karena terjadi selama kondisi kesadaran sesaat yang tumpang tindih.
Kondisi Somniloquy sangat umum terjadi pada anak-anak dan laki-laki serta dianggap bukan masalah medis yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Viral Kyai Ceramah di Klub Malam Ajak Perempuan Seksi Selawat
Berbicara saat tidur terjadi selama fase REM (rapid eye movement) dan non-REM sleep. Ketika berbicara terjadi selama tidur REM (tahap ketika seseorang bermimpi), mulut seseorang dan pita suara yang biasanya tidak aktif saat tidur hidup dan kata-kata yang diucapkan dalam mimpi diucapkan dengan suara keras.
Berbicara saat tidur disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, depresi, demam, kantuk di siang hari, kurang tidur dan minum alkohol.
Tidak hanya itu, dalam banyak kasus, hal ini terjadi karena gangguan tidur lain seperti sleep apnea, sleep terror, sleepwalking dan gangguan tidur yang berhubungan dengan tidur malam (NS-RED).
Tingkat keparahan ditentukan oleh seberapa sering berbicara saat tidur terjadi. Oleh karena itu, jika hal ini sudah sangat buruk dan menganggu kualitas tidur serta menjadi merasa mudah lelah dikeesokan harinya, alangkah baiknya untuk menanyakan solusi soal Somniloquy kepada dokter.