Suara.com - Pijat bayi menjadi salah satu kegiatan penting yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan memberikan stimulasi raba, gerak dan kombinasi stimulasi lainnya.
Tak hanya itu, pijat bayi juga bisa menciptakan ikatan yang kuat antara orangtua dan anak jika rutin dilakukan. Meski memiliki banyak manfaat, Tia Pratignyo, pendiri komunitas Nujuhbulan Studio mengungkap, hal yang perlu diperhatikan saat pijat bayi adalah, kegiatan ini harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan nyaman.
"Tujuannya kan setelah pijat, bayi diharapkan menjadi rileks, tidak rewel. Tapi, lihat dulu suasana hati ibunya. Bayi sangat peka terhadap energi yang dimiliki ibunya. Kalau ibunya lagi nhgak tidak dalam suasana hati yang baik, rungsing, kesal, bayinya pasti akan ikut merasakan. Jadi sebaiknya lepasin dulu stres ibunya ke luar," ungkap dia beberapa waktu lalu pada suara.com.
Lebih lanjut Tia menambahkan, pijat bayi boleh dilakukan sedini mungkim setelah tali pusar puput.
Baca Juga: SBY Ultah ke-69 Hari Ini, Petinggi Demokrat Kumpul di Kuningan
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat pijat bayi tidak boleh dilakukan, yakni saat bayi demam, memiliki luka terbuka dan kelainan jantung.
"Syarat lainnya, bayi tidak dalam keadaan ngantuk, tidak lapar dan lakukan 30 menit setelah menyusu. Langkah pertama jangan lupa cuci tangan dan melepas perhiasan atau aksesoris ibu, seperti cincin, gelang atau jam tangan," jelasnya.
Setelah siap, gosokkan minyak pijat di kedua tangan ibu, agar telapak tangan ibu terasa hangat dan tempelkan ke bagian tubuh bayi, seperti kaki, tangan atau perut. Dan, jangan lupa untuk mengajaknya berkomunikasi. Seperti, memberi tahu bahwa saat ini tubuhnya akan dipijat.
Dia melanjutkan, ibu bisa melakukan gerakan penekanan yang tegas namun lembut. Beberapa gerakan akupresur, putaran, zig zag dan gerakan berbentuk huruf I-L-U bisa digunakan untuk pijat bayi, dengan masing-masing gerakan sebanyak tiga kali pada setiap bagian tubuh bayi.
"Sebaiknya, lakukan teknik pijat nya dari bawah ke atas, atau dari kaki, perut dan dada, tangan. Lalu bagian belakang bayi, baru kemudia ke wajah, karena 80 persen bayi tidak suka kalau wajahnya dipijat. Jadi sebaiknya wajah di bagian akhir agar tidak merusak suasana hatinya," tutup dia.
Baca Juga: Kabar Jack Ma Akan Pensiun dari Alibaba Dibantah
Jadi lakukan pijatan bayi seperti di atas, kegiatan penting ini dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.