Studi: Seperempat Penduduk Dunia Malas Olahraga

Rabu, 05 September 2018 | 11:42 WIB
Studi: Seperempat Penduduk Dunia Malas Olahraga
Ilustrasi bermalas-malasan di kantor [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut data badan kesehatan dunia-WHO, lebih dari seperempat orang di dunia kurang melakukan olahraga. Temuan ini tak jauh berbeda dari hasil penelitian yang telah dikeluarkan WHO pada 2001 lalu.

Padahal, gaya hidup mager atau malas gerak sangat berhubungan dengan risiko penyakit mematikan seperti diabetes tipe dua, beberapa jenis kanker dan masalah kardiovaskular.

Temuan WHO tak terbatas hanya pada negara berkembang dan miskin saja tetapi juga negara dengan penghasilan tinggi seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Peneliri dari World Health Organization (WHO) melihat data internal dari 358 populasi di 168 negara dengan total 1.9 juta jiwa. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Public Health menyatakan bahwa jumlah pendudukan malas gerak di negara kaya meningkat dari 32 persen pada 2001 menjadi 37 persen pada 2016.

Sementara di negara dengan pendapatan rendah, angkanya tetap stabil yaitu 16 persen.

Mereka yang termasuk kategori kurang gerak biasanya hanya 150 menit gerak santai atau 75 menit gerak cepat dalam waktu satu minggu.

Sementara itu, perempuan di semua tempat kecuali Asia Timur dan Asia Tenggara, kurang aktif bergerak dibanding laki-laki.

Perbedaan sangat ketara di kawasan Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika Utara dan negara kaya di Barat.

Peneliti mengatakan, beberapa faktor yang menyebabkan fenomena malas gerak adalah menjaga anak seharian serta perilaku budaya yang membuat mereka semakin sulit untuk bergerak.

Sementara di negara berpenghasilan tinggi, faktor utamanya adalah pekerjaan yang santai, hobi serta penggunaan kendaraan motor yang masif.

Laporan ini menjadi perhatian karena pada 2025 WHO menargetkan penurunan masyarakat kurang gerak hingga 10 persen.

"Tidak seperti masalah kesehatan besar yang lain, level kebiasaan malas gerak tidak jatuh menyeluruh, dalam rata-rata, dan seperempatnya orang dewasa tidak melakukan gerak sesuai rekomendasi demi kebaikan kesehatan. Regional yang levelnya meningkat adalah perhatian yang besar bagi kesehatan publik," kata kepala peneliti dari WHO, Dr Regina Guthold.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI