Stress di Masa Bayi Bisa Timbulkan ADHD

Senin, 03 September 2018 | 12:00 WIB
Stress di Masa Bayi Bisa Timbulkan ADHD
Ilustrasi perawatan bayi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ADHD atau kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah salah satu gangguan yang cukup sering terjadi pada anak. Secara fisik dan mental bakal tampak gejala: tidak perhatian, impulsif (bertindak secara tiba-tiba), dan hiperaktivitas. Kondisi ini sebelumnya diklaim disebabkan oleh genetika dan ketidakseimbangan zat kimia di otak.

Akan tetapi, Steve Biddulph, seorang ahli pengasuhan anak yang terkemuka baru-baru ini juga mengungkap, bahwa ADHD bisa terjadi karena mengalami stress pada masa bayi.

Psikolog, pendidik orang tua, dan penulis Raising Boys yang laris ini melakukan penelitian terbaru dan melihat faktor-faktor lain, seperti stress di rumah dan orangtua yang tidak memenuhi kebutuhan buah hati mereka di awal kehidupan bisa memainkan peran dalam menyebabkan ADHD.

Sekitar satu dari 20 anak laki-laki di Inggris didiagnosis menderita ADHD, paling sering ketika berusia antara enam sampai 12 tahun.

Baca Juga: Komentar Kocak Warganet saat Bambang Hartono Pamer Bonus

"Anak-anak perempuan juga menderita ADHD, namun gejalanya seringkali lebih sulit dikenali. Umumnya, anak perempuan yang ADHD justru menjadi pelamun daripada pembuat masalah," jelas Patricia Quinn, MD, rekan penulis Understanding Girls with ADHD.

Gejala cenderung meningkat seiring bertambahnya usia anak, akan tetapi beberapa orang terus mengalami masalah ke dalam kehidupan dewasa.

Steve Biddulph mengatakan bahwa beberapa kasus ADHD sebenarnya bisa disebut DDD - “Dad Deficit Disorder.”

Karenanya ia selalu vokal tentang pentingnya peran seorang ayah yang terlibat dalam kehidupan putra mereka dan mengajarkan mereka terhadap kontrol diri.

Baca Juga: Presiden OCA Apresiasi Polri Atasi Kemacetan Selama Asian Games

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI