Studi : Migrain Ternyata 3 kali Lebih Sering Terjadi pada Wanita

Kamis, 30 Agustus 2018 | 19:00 WIB
Studi : Migrain Ternyata 3 kali Lebih Sering Terjadi pada Wanita
Ilustrasi perempuan mengalami migrain. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut sebuah studi terkini dibandingkan lelaki, wanita menanggung beban migrain karena tingginya prevalensi estrogen dan hormon seks mereka. 

Untuk mengurangi beban kesehatan dan ekonomi substansial dari migrain pada individu dan masyarakat, peneliti di Society for Women’s Health Research membahas beda penyakit ini antara wanita dan lelaki.

Ternyata, migrain tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan lelaki, yang mencapai prevalensi puncak antara usia 30-39 tahun, di mana pada usia ini, wanita masih aktif dalam pekerjaan, keluarga, dan kewajiban sosial. 

Tak hanya itu, wanita juga lebih mungkin mengalami serangan migrain lebih lama dan lebih intens dan melaporkan lebih banyak gejala dan kondisi komorbid terkait migrain.

Baca Juga: Megawati Jenguk Habibie di RSPAD

Perempuan dan lelaki juga mencari dan menerima pengobatan untuk migrain secara berbeda, di mana wanita lebih cenderung konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Ini bisa terjadi karena perempuan biasanya mengalami gejala yang lebih buruk atau, karena feminisasi migrain membuat lelaki ragu untuk mencari pertolongan. 

Mengenali perbedaan gender ini, peneliti menilai bahwa apa yang mereka lihat dapat membantu mengatasi pasien pengobatan migrain.

Meskipun perbedaan yang jelas dalam migrain antara wanita dan lelaki, penelitian melihat inovasi dalam migrain lambat. Sampai awal tahun ini, tidak ada perawatan yang dirancang khusus untuk mencegah migrain bahkan dalam lebih 50 tahun terakhir. 

Itulah hasil yang didapat pada studi terkini tentang migrain yang dialami pada wanita.

Baca Juga: Gara-gara Peran Antagonis, Helsi Herlinda Dikeroyok Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI