Suara.com - Disfungsi Ereksi (DE) merupakan ketidakmampuan lelaki untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk mencapai seksual yang memuaskan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah rokok.
Dokter spesialis andrologi dari RSUP Fatmawati, Nugroho Setiawan mengungkap, sejak dulu, kandungan nikotin dalam asap rokok diketahui dapat menyebabkan vasospasme (penyempitan sementara arteri penis) yang juga dapat memengaruhi aliran darah ke penis.
Merokok, kata dia juga dapat membuat suplai darah menjadi terhambat, termasuk suplai darah ke penis.
Hal inilah, yang lantas menyebabkan DE juga dialami oleh lelaki yang lebih muda, yakni berusia antara 26-30 tahun.
Baca Juga: Keliling Jakarta Naik LRT Akan Terintegrasi dengan Transjakarta
"Padahal, dulu para lelaki yang mengeluhkan DE rata-rata berusia mulai dari 40 hingga 80 tahun, yang disebabkan oleh menurunnya hormon testosteron karena proses penuaan. Tapi makin ke sini, semakin muda karena perubahan gaya hidup yang buruk," jelasnya dalam temu media di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Selain rokok, kebiasaan lainnya yang juga dapat menyebabkan DE ialah pola tidur yang buruk, seperti sering begadang atau memiliki pekerjaan di shift malam.
Tidur tepat waktu dan cukup menurutnya sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi lekaki, mengingat ada beberapa hormon dalam tubuh yang bekerja saat seseorang tidur di malam hari dengan suasana yang gelap.
"Hormon pertumbuhan atau good hormon dan hormon melatonin bekerja malam hari dan dalam gelap. Kalau begadang, atau punya shift malam, jam tidur terbalik, kesehatan secara menyeluruh juga turun, gampang lelah, termasuk terganggunya kesehatan reproduksi," jelasnya.
Untuk itu, Nugroho menyarankan agar lelaki bisa memiliki gaya hidup yang lebih sehat, khususnya saat mereka sudah memiliki kondisi DE, untuk membantu pengobatan lebih maksimal.
Baca Juga: Belum Tersangka, KPK Pulangkan Hakim dan Wakil PN Medan
Mulai dari berhenti merokok, mengurangi atau berhenti minum alkohol, berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang dan mulai meningkatkan aktivitas fisik.