Suara.com - Saat ini tercatat ada 61 perempuan astronaut yang sudah pergi ke luar angkasa. Namun, banyak pertanyaan dari masyarakat khususnya akademisi di bidang kedokteran, bagaimana jadinya jika para astronaut perempuan menstruasi di luar angkasa? Begini jawabannya.
Mulanya, pertanyaan tersebut paling banyak diajukan oleh dokter. Apakah ketika menstruasi di lingkungan mikrogravitasi akan menyebabkan darah tertahan di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.
Ternyata, menstruasi di luar angkasa tidak berbeda dengan ketika di bumi, darah tetap mengalir keluar seperti biasa. Hanya saja menjaga higienitas tidaklah mudah, karena di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), toiletnya tidak dirancang untuk menampung darah.
Toilet di ISS didesain khusus agar dapat menyuling urine menjadi air yang dapat diminum, sehingga tidak boleh tercampur oleh darah.
Baca Juga: Kuatkan Genggaman Tangan dari Sekarang atau Bisa Menyesal Kelak
Fasilitas kebersihan seperti kamar mandi pun tidak cukup ideal bagi astronaut yang sedang mengalami menstruasi. Selain kamar mandi yang terbatas, persediaan air pun terbatas.
Oleh sebab itu, dalam jurnal Microgravity, dituliskan bahwa astronaut perempuan menggunakan beberapa metode untuk menghentikan menstruasi mereka sementara, yaitu selama pelatihan astronaut dan selama berada di luar angkasa.
Berita ini sudah tayang di Himedik.com Apa Jadinya Jika Astronaut Perempuan Mens di Luar Angkasa?