Wajah Cantik Penuh Kerut? Bisa Jadi Akibat Sedotan Plastik

RR Ukirsari Manggalani | Dinda Rachmawati
Wajah Cantik Penuh Kerut? Bisa Jadi Akibat Sedotan Plastik
Ilustrasi sedotan plastik [Shutterstock].

Ada lima dampak buruk pemakaian alat bantu minum ini. Paras perempuan bisa jadi korban.

Suara.com - Gerakan tanpa sedotan plastik semakin menggaung luas, dengan berbagai kampanye yang disebarkan secara global. Contohnya antara lain, The Last Plastic, No Straw Challenge, dan Straw Free. Berbagai kegiatan ini menjadikan kita semakin sadar akan bahaya sedotan plastik terhadap lingkungan maupun diri sendiri.

Nah, bagi Anda yang masih memandang sebelah mata terhadap gerakan ini, mungkin alasan kesehatan bisa mengubah pemikiran untuk tidak lagi menggunakan alat bantu minum itu, atau paling tidak meminimalkan penggunaannya.

Paling tidak, ada lima alasan. Mari kita cermati bersama.

1. Kerusakan gigi

Baca Juga: Awas, Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Kena Denda Rp 50 Juta

Secara ilmiah, ketika Anda mengisap minuman bergula atau asam dengan sedotan, peranti bantu ini akan bertindak seperti selang, dan cairan hanya menyentuh area tertentu dari gigi, mengeksposnya dengan gula yang terkonsentrasi, sehingga menyebabkan kerusakan email gigi Anda.

2. Gas dan rasa kembung

Gas tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, namun bisa membuat Anda tidak nyaman secara sosial. Ketika Anda mengisap dari sedotan, udara masuk bersamaan dengan apa yang Anda minum. Saat udara mencapai saluran pencernaan, akibatnya adalah rasa kembung dan ingin buang angin.

3. Terlalu banyak minum

Minum melalui sedotan bisa membuat Anda menelan lebih cepat dibandingkan dengan cara menyesap langsung dari cangkir atau gelas. Para ahli percaya bahwa seseorang yang menikmati minuman melalui sedotan akan kehilangan keakuratan estimasi dalam meneguk. Akibatnya, lebih rentan untuk mengonsumsi gula atau alkohol berlebihan.

Baca Juga: Seorang Teman Bongkar Paras Lisa Mariana sebelum Oplas dan Bertemu Ridwan Kamil: Bikin Pangling

4. Bahan kimia