Suara.com - Gerakan tanpa sedotan plastik semakin menggaung luas, dengan berbagai kampanye yang disebarkan secara global. Contohnya antara lain, The Last Plastic, No Straw Challenge, dan Straw Free. Berbagai kegiatan ini menjadikan kita semakin sadar akan bahaya sedotan plastik terhadap lingkungan maupun diri sendiri.
Nah, bagi Anda yang masih memandang sebelah mata terhadap gerakan ini, mungkin alasan kesehatan bisa mengubah pemikiran untuk tidak lagi menggunakan alat bantu minum itu, atau paling tidak meminimalkan penggunaannya.
Paling tidak, ada lima alasan. Mari kita cermati bersama.
1. Kerusakan gigi
Baca Juga: Jokowi - Prabowo Sepakat Bertemu Sebelum Pilpres 2019
Secara ilmiah, ketika Anda mengisap minuman bergula atau asam dengan sedotan, peranti bantu ini akan bertindak seperti selang, dan cairan hanya menyentuh area tertentu dari gigi, mengeksposnya dengan gula yang terkonsentrasi, sehingga menyebabkan kerusakan email gigi Anda.
2. Gas dan rasa kembung
Gas tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, namun bisa membuat Anda tidak nyaman secara sosial. Ketika Anda mengisap dari sedotan, udara masuk bersamaan dengan apa yang Anda minum. Saat udara mencapai saluran pencernaan, akibatnya adalah rasa kembung dan ingin buang angin.
3. Terlalu banyak minum
Minum melalui sedotan bisa membuat Anda menelan lebih cepat dibandingkan dengan cara menyesap langsung dari cangkir atau gelas. Para ahli percaya bahwa seseorang yang menikmati minuman melalui sedotan akan kehilangan keakuratan estimasi dalam meneguk. Akibatnya, lebih rentan untuk mengonsumsi gula atau alkohol berlebihan.
Baca Juga: Nikah Tepat saat HUT ke-73 RI, Usai Akad Nyanyi Indonesia Raya
4. Bahan kimia