Pakai Bedak Tabur, Bayi Berisiko Alami Ini

Kamis, 16 Agustus 2018 | 16:06 WIB
Pakai Bedak Tabur, Bayi Berisiko Alami Ini
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bedak tabur yang memiliki aroma wangi kerap diberikan untuk bayi setelah mandi. Biasanya pemakaian bedak ini disertai dengan penggunaan minyak telon sehingga menimbulkan wangi yang khas.

Namun tahukah Anda jika penggunaan bedak tabur bisa menyebabkan berbagai risiko bagi bayi? Disampaikan dr. Matahari Arsy, SpKK dari Bamed Skin Care pemberian bedak yang berlebihan terutama area di atas perut berbahaya bila terhirup oleh bayi. Itu sebabnya Ia mengatakan bahwa bedak tabur tidak perlu diberikan pada bayi.

"Pakai bedak tabur lebih banyak efek buruk dibandingkan efek baik. Bayi kan belum bisa mengontrol apa yang dia hirup. Ada bayi yang ketika di bawa ke dokter dia batuk-batuk ternyata di parunya terbentuk granoloma atau gumpalan karena bedak yang terhirup. Bisa membahayakan saluran napasnya," ujar dr Tari dalam temu media di Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Ia menambahkan, jika tetap ingin memberikan bedak untuk bayi, Anda bisa memilih bedak berbentuk krim atau hindari pemakaian bedak di dada bagian atas. Kulit anak, menurut dia, berbeda dengan kulit orang dewasa sehingga perawatannya pun harus lebih berhati-hati.

Baca Juga: Ini Pentingnya Pantau Tumbuh Kembang Anak di 1000 Hari Pertama

"Anak bukanlah miniatur orang dewasa, karena selama ini orang menganggap porsi anak-anak lebih kecil dari orang dewasa namun sebenarnya mereka sungguh berbeda. Kelenjar keringat anak kurang aktif sehingga membuat anak lebih rentan terhadap kondisi panas," tambah dia.

Selain itu, kulit anak, kata dr Tari juga memiliki kolagen dan serat yang lebih sedikit sehingga kurang elastis dan mudah terkena gesekan. Kulit anak juga cenderung lebih tipis sehingga mudah iritasi.

"PH kulit anak dan bayi juga lebih tinggi. Hal ini mengurangi proteksi kulit terhadap bakteri dari luar, sehingga kalau bakteri dari luar makin banyak maka kemungkinan menginfeksi lebih mudah," katanya menandaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI