Suara.com - Persalinan bisa menjadi momen yang melegakan dan membahagiakan bagi banyak wanita, karena hal ini seharusnya menjadi awal dari pengalaman baru mereka menjadi seorang ibu. Namun, hal ini tak dialami oleh perempuan bernama Harriet Shearsmith setelah dia didiagnosis mengalami sepsis di bekas luka operasi caesar-nya.
Sepsis adalah kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Sepsis atau septicaemia adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang dapat terjadi ketika seluruh tubuh bereaksi terhadap infeksi.
Inilah yang membuat wanita berusia 29 tahun asal North Yorkshire tersebut mengajak seluruh ibu yang baru saja melahirkan, untuk mengetahui tanda-tanda infeksi pada luka mereka.
Dia mengatakan, bahwa dirinya sangat beruntung masih hidup setelah terbangun dengan menemukan baju tidurnya dibasahi dengan nanah dua minggu setelah melahirkan anak pertamanya, Reuben.
Baca Juga: BPOM: Generasi Milenial Rentan akan Peredaran Kosmetik Ilegal
Sebelum mendapati lukanya bengkak dan bernanah, Harriet yang berjuang untuk memproduksi ASI, mengalami sakit kepala. Dia pergi berkonsultasi dengan dokter, tetapi hanya berasumsi bahwa dia adalah ibu baru yang membutuhkan lebih banyak istirahat.
Sehari kemudian dia mengalami sakit kepala mirip migrain yang sangat parah sehingga dia hampir tidak bisa membuka matanya dan basah kuyup karena keringat, juga menggigil.
Di situlah dia menyadari luka bekas operasi caesarnya bengkak dan mulai basah. Harriet pergi tidur tetapi bangun sekitar jam 11 malam, menemukan bahwa bagian bawahnya basah, yang pada awalnya dia pikir itu adalah darah menstruasi.
"Adam sedang tidur di sebelah saya, jadi saya memintanya untuk mengambilkan saya pakaian tidur yang bersih. Saya belum membuka mata saya dengan baik, tetapi ketika Adam melihat saya dia berkata, 'Itu bukan darah,' dan dia terdengar ketakutan. Dia bilang itu nanah," kisah dia.
Dia menambahkan bahwa cairan itu bahkan berbau seperti daging busuk, yang berasal dari luka operasi caesarnya. Nanah dan campuran darah menutupi baju tidurnya, mulai dari atas lutut ke dada dan cairan itu masih merembes keluar.
Baca Juga: Ahok Mau Jadi Tim Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin, PDIP Buka Pintu
"Dia menatapku dan menyuruh Adam untuk mengantarkan kami ke rumah sakit karena tidak ada cukup waktu untuk menunggu ambulans," kata Harriet.
Setelah sampai di York Hospital, perawat membuka handuk bersalin yang ia pasang di rumah dan melihat lukanya. Cairan itu lalu menyembur ke arahnya.
"Hal terakhir yang saya lihat sebelum saya pingsan adalah perawat membawa sebuah tim untuk membantu membuat saya tetap hidup," ungkapnya.
Harriet dirawat di rumah sakit selama empat hari, lukanya dibersihkan dan dia dipompa dengan antibiotik. Dia mengatakan, itu adalah empat hari yang mengerikan dalam hidupnya. Empat hari di mana dia tidak dapat merawat diri sendiri dan harus mandi di tempat tidur.
"Saya hanya berharap bekas luka saya akan tertutup dan saya bisa segera pulang," tambah Harriet.
Dia mengaku, bahwa sebelumnya belum pernah mendengar tentang sepsis sebelum dokter mengonfirmasi diagnosisnya, tetapi sekarang ini adalah kata yang tidak akan pernah dia lupakan.
Dokter mengatakan kepadanya, jika mereka telat menangani beberapa jam lagi, maka dirinya bisa meninggal dunia. Setelah keluar dari rumah sakit, Harriet diberi antibiotik untuk dibawa pulang untuk menjaganya dari infeksi.
"Ini tidak boleh terjadi pada keluarga lain, semoga info ini bermanfaat agar tidak ada lagi orang yang merasakan apa yang saya alami," ujarnya.
"Saya selalu ingin mendorong orang untuk selalu bertanya, "mungkinkah itu sepsis?" ketika ada seseorang atau anggota keluarganya yang mengalami salah satu gejala sepsis," tambah Harriet.
Sepsis juga dikenal sebagai keracunan darah, membunuh 44.000 orang di Inggris setiap tahun, dan, tanpa perawatan cepat, dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian. Gejalanya antara lain bicara atau kebingungan yang tidak jelas, rasa menggigil yang hebat atau nyeri otot, tidak buang air kecil dalam sehari, sesak napas yang parah, merasa seperti Anda akan mati, dan kulit belang atau berubah warna.
Sekarang dia ingin meningkatkan kesadaran seputar sepsis terhadap ibu yang baru saja melahirkan dan telah memulai kampanye yang disebut Suck It Sepsis. Bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk sebuah badan amal Inggris Sepsis Trust, Harriet ingin mencegah para ibu lain menghadapi kondisi antara hidup atau mati seperti yang ia alami.
"Saya sangat beruntung bahwa kami menyadarinya lebih awal, tetapi sayangnya orang lain tidak seberuntung itu," ungkapnya.
Dr. Ron Daniels, Kepala Eksekutif Sepsis Trust Inggris dan ahli sepsis global mengatakan bahwa sepsis menyerang tanpa pandang bulu baik tua maupun muda.
"Jika ditangani secara dini, sepsis dapat dengan mudah diobati dengan antibiotik tetapi tanpa diagnosis dan pengobatan yang cepat, konsekuensinya sangat merusak. Kami sangat berterima kasih kepada Harriet karena telah membantu meningkatkan kesadaran akan penyakit yang mempengaruhi begitu banyak orang yang kurang dikenal. Bersama-sama kita dapat mendorong semua orang untuk hanya bertanya: mungkinkah itu sepsis?" tutup Dr. Ron Daniel.