Suara.com - Orangtua tentu memiliki rasa was-was jika si kecil melakukan hal yang cukup berani, seperti memanjat pohon, atau bermain pasir. Beberapa kegiatan eksplorasi ini memang cukup berisiko seperti anak bisa terjatuh atau tubuhnya menjadi kotor oleh pasir.
Namun disampaikan Psikolog Elizabeth Santosa, eksplorasi penting bagi anak-anak di masa tumbuh kembangnya agar dapat memaksimalkan potensinya di masa mendatang. Nah itu sebabnya, ketimbang mengekang anak pada hal-hal yang dapat menstimulus perkembangannya, perempuan yang akrab disapa Lizzie itu mengajak orangtua untuk terbiasa mengatakan 'Iya Boleh' pada si kecil.
"Kenapa ada anak merasa gagal, itu karena dia sering dilarang orangtuanya melakukan sesuatu atau dikit-dikit orangtuanya sudah berpikiran negatif. Nah ketika orangtua sering katakan tidak, maka anak akan merasa dikekang akhirnya dia tidak bisa mengeluarkan potensinya," ujar Lizzie dalam acara DANCOW Inspiring Mom 2, di Jakarta, Sabtu (11/8/2018).
Ia menambahkan, katakan 'Iya Boleh' ini tentu saja berlaku ketika anak memiliki minat positif yang bisa membantu optimalisasi otaknya bukan pada hal yang membahayakan dirinya. Orangtua, kata Lizzie juga harus berperan aktif untuk terlibat dalam kegiatan eksplorasi si kecil.
Baca Juga: Ini Saran Penyajian Agar Kental Manis Jadi Minuman Bergizi
"Jadi misalnya anak mau main tanah. Iya boleh nak, tapi jangan cuma iya saja. Orangtua harus terlibat untuk melihat ada nggak sih proses belajar yang didapatkannya dari kegiatan eksplorasi itu," tambah dia.
Lizzie juga menambahkan bahwa penting bagi orangtua untuk memahami bahwa kegiatan eksplorasi tak harus melibatkan mainan bernilai mahal. Menurut dia, interaksi antara orangtua dan anak juga bisa menjadi bentuk kegiatan eksplorasi.
"Bisa dengan bermain pura-pura atau mendongeng. Anak bisa belajar imajinasi di sini. Kreatifitasnya juga dilatih. Jadi nggak perlu beli mainan mahal untuk eksplorasi anak, lakukan dengan hal-hal yang bisa kita jalani bersama si kecil," tandas dia.