Ini Pentingnya ASI Bagi Bayi yang Lahir Prematur
Bayi prematur membutuhkan asupan ASI dan dekapan dari sang ibu agar kondisinya membaik
Suara.com - Dalam kondisi tertentu, bayi mau tak mau harus dilahirkan meski kurang bulan alias lahir prematur. Nah seperti bayi lahir cukup bulan, bayi prematur juga harus tetap diberi ASI (air susu ibu).
Menanggapi hal ini Dr dr Naomi Esthernita F Dewanto SpA(K), dari Siloam Hospital Kebon Jeruk mengatakan bahwa menyusui bayi prematur dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi kesehatan bayi, seperti membantunya melawan berbagai risiko penyakit.
"Bayi prematur itu kan imunnya lemah nah dengan diberi ASI maka akan membantu dirinya untuk melawan risiko infeksi atau penyakit karena di ASI terkandung antibodi dan zat gizi lainnya yang meningkatkan imun tubuh bayi," ujar dr Naomi di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Senin (6/8/2018).
Ia menambahkan, bayi prematur membutuhkan asupan ASI dan dekapan dari sang ibu agar kondisinya membaik. Ia melihat sebagian besar rumah sakit yang memiliki Neonatal Intensive Care Unit (NICU) belum melibatkan orangtua terkait fasilitasnya.
Baca Juga: Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
"Padahal secara penelitian sudah terbukti kalau didekatkan dengan ibu bisa mempersingkat waktu perawatan bayi," tambah dia.
Naomi menambahkan, berbekal riset, Siloam Hospital Kebon Jeruk pun menerapkan NICU dengan konsep Family Center Care pertama di Indonesia. Menurut dia, dengan konsep ini, ibu tetap bisa dekat dengan bayi dengan pemberian bangku khusus di setiap ranjang NICU bayi.
"Konsep ini memungkinkan kita memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistik dalam penanganan yang mengandalkan keluarga. Di ngera maju konsep ini sudah lama sekali. Di Indonesia ini baru mau ke arah sana," tambah dia.
Para orangtua, kata Naomi bisa berpartisipasi dalam merawat bayi selama perawatan di NICU seperti mengganti popok, hingga melakukan inisiasi menyusui dini untuk mendukung pemberian ASI eksklusif. Di NICU Siloam Hospital Kebon Jeruk, kata dia, presentasei keberhasilan ASI eksklusif mencapai 61 persen.
"Salah satu tujuan dengan bounding ibu ke pasien kita support supaya ASI lebih lancar. Kami sangat mensupport ASI di NICU. Kami ingin meski di NICU, ASI juga tinggi karena ASI mengandung faktor pertumbuhan dan zat yg tidak didapat di susu manapun," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Director SHKJ, Amelia Hendra, mengingatkan agar para ibu hamil yang akan memilih fasilitas kesehatan untuk persalinan mempertimbangkan dukungan rumah sakit terhadap pemberian ASI eksklusif.