Suara.com - Sosok dokter gigi yang bernama lengkap Donna Pratiwi, yang dikenal sebagai master veneer Indonesia ini bukan nama yang asing di kalangan kedokteran gigi Indonesia, terlebih ia dikenal pula sebagai dokter yang menggalakkan program Indonesia bebas karies.
Selain pernah berkarir sebagai dosen Prostodonsia di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof Dr Moestopo Jakarta, drg Donna Pratiwi, Sp.Prosto adalah dokter gigi dengan spesialisasi gigi tiruan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1999.
Bangku perkuliahan ia lampaui dengan cepat yakni hanya butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan kurikulum pendidikan spesialis enam semester. Donna Pratiwi mengaku bahwa menjadi dokter gigi adalah bagian dari tugas mulia.
Apalagi, bisa berbuat sesuatu dan melayani kepentingan bangsa dan negara sudah ada di benaknya sejak kecil.
"Bercita-cita sejak kecil ingin menjadi seorang dokter, akhirnya mimpi tersebut kesampaian juga," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 29 September 1976 ini saat ditemui Suara.com, beberapa waktu lalu.
Selama menjadi dokter, Donna Pratiwi tak hanya mencari pasien komersil, ia pun terjun langsung melayani masyarakat umum melalui gerakan moril bernama #IndonesiaFreeCaries yang dicanangkannya.

Menurut dia, program ini akan dilaksanakan secara nasional, menjangkau anak-anak SD hingga masyarakat umum di mana bersama tim, ia akan memberikan pelayanan kesehatan gigi secara massal.
"Program ini saya gagas karena masih banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan kesehatan gigi dan beranggapan hal tersebut tidak terlalu penting. Padahal, kerusakan gigi dapat mempengaruhi kesehatan tubuh lain yang akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari," tambah dokter pengagum band Michael Learn To Rock ini.
Donna Pratiwi berharap melalui program ini, masyarakat Indonesia memiliki kesadaran penuh akan pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak usia dini. Ia juga berharap masyarakat Indonesia harus terbebas dari masalah karang gigi yang menjadi cikal bakal gigi berlubang.
Baca Juga: Warganet Berduka, #PrayForNTB Trending
Selain lewat gerakan ini, drg Donna Pratiwi juga berupaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan gigi lewat buku Gigi Sehat, Merawat Gigi Sehari-Hari (2007) dan Gigi Sehat dan Cantik (2009) yang ditulisnya. Kedua buku ini mengupas detil permasalahan seputar gigi dan bagaimana cara menanganinya.
"Selain itu, buku ini juga mengajak masyarakat untuk mengenal seluk beluk profesi dokter gigi berikut perawatannya yang bisa didapat dari dokter gigi. Karena beda perawatan maka beda pula spesialisasi dokter yang bisa menanganinya," tambah drg Donna Pratiwi yang memiliki klinik Meridien Dental Care di kawasan Pondok Indah dan BSD City ini.
Hal ini cukup beralasan. Pasalnya, menurut drg Donna Pratiwi, kini banyak sekali tindakan perawatan gigi yang dilakukan oleh profesi yang tak memiliki kemampuan di bidangnya. Ia menyinggung soal veneer gigi tengah menjadi tren di kalangan selebritis dan sosialita tanah air.

Namun, banyak calon pasien yang menganggap veneer gigi hanya urusan kecantikan semata, tanpa perlu penanganan khusus. Padahal, tindakan veneer gigi harus dilakukan oleh pakar atau dokter gigi spesialis prostodonsia alias gigi tiruan yang berpengalaman.
Perlu diketahui veneer gigi adalah teknik memutihkan gigi menggunakan porcelain.
"Saat ini di masyarakat sering terjadi malpraktik dalam perawatan veneer gigi, makanya sering saya sampaikan di setiap kesempatan seminar bahwa tindakan veneer harus dilakukan oleh drg spesialis prostodonsia. Sebagaimana tindakan behel juga sebaiknya dilakukan di spesialis orthodontia. Kalau salah penanganan nanti yang dirugikan pasien karena dokternya tidak menguasai bidang tersebut," ujar drg Donna Pratiwi.
Meski berkarier sebagai dokter ahli spesialis perawatan kesehatan gigi dan kecantikan gigi, drg Donna Pratiwi tak lepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu. Ia menikah dengan Andi Era Sebayang dan sudah memiliki dua jagoan.
Menurutnya, perjuangan Kartini Indonesia di era millenial seperti sekarang ini harus mampu menyeimbangkan dua peran yakni karir dan keluarga.
“Saya termasuk wanita pekerja keras dan gigih dalam mewujudkan pemikiran-pemikiran yang inovasi, terutama untuk kepentingan orang banyak, karena itu bagian dari tugas mulia seorang dokter. Tapi di satu sisi saya juga menjadi ibu dan istri. Kedua peran ini saya jadikan energi positif dalam bermisi dan berinovasi," ujar drg Donna Pratiwi menutup pembicaraan.