Ini Mengapa Menangis Bisa Menyebabkan Sakit Kepala

Kamis, 02 Agustus 2018 | 20:34 WIB
Ini Mengapa Menangis Bisa Menyebabkan Sakit Kepala
Ilustrasi seorang perempuan sedang menangis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terlalu lama menangis, tambah Newman, juga bisa mempengaruhi sinus Anda. Saluran air mata Anda benar-benar mengalir ke saluran sinus (itulah mengapa hidung mulai berair ketika Anda menangis).

Jadi, semua penumpukan ini dapat membuat Anda merasakan tekanan di pipi dan dahi. Dalam beberapa kasus, menangis juga dapat mengaktifkan migrain, terutama pada mereka yang rentan terhadap penyakit ini.

Itu karena, orang yang memiliki migrain juga punya otak yang sensitif. "Ada banyak pemicu yang berbeda untuk migrain, termasuk stres sebagai pemicu nomor satu dan relaksasi setelah stres,” terang Newman.

Ketika menangis, sambung dia, tubuh Anda jelas dalam keadaan stres, sehingga mudah memicu rasa sakit yang hebat, bersama dengan mual dan sensitivitas cahaya dan suara (tanda-tanda lain dari migrain).

Newman mengatakan penting untuk dicatat bahwa menangis dapat mengaktifkan migrain, tetapi itu bukan berarti satu-satunya penyebab.

Jadi, apa yang harus Anda lalukan agar merasa lebih baik saat mengalami sakit kepala setelah menangis? Langkah awal, Newman menyarankan untuk menggunakan kompres es atau air hangat, suhu berapa pun yang Anda inginkan.

Anda dapat menempatkannya di belakang kepala, di leher Anda, atau tepat di dahi Anda. Mandi air panas atau dingin juga berfungsi sebagai penenang, tambahnya.

Jika Anda benar-benar ingin mengobati diri sendiri, pijatan yang fokus pada kepala dan leher Anda juga dapat membantu. Dia juga menyebutkan ada titik pemicu di antara jari telunjuk dan ibu jari Anda.

pijat area itu, dan Anda bisa mengurangi sakit kepala.Dan jika tidak ada yang berhasil, konsumsilah pereda rasa sakit seperti acetaminophen atau aspirin.

Dia mencatat bahwa penderita migrain juga mungkin bisa berbicara dengan dokter tentang obat tertentu yang bisa bekerja untuk rasa sakit mereka, serta belajar beberapa teknik manajemen stres untuk menghindari pemicu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI