Masih Banyak Masyarakat Salah Kaprah Soal Asupan Protein

Kamis, 02 Agustus 2018 | 09:25 WIB
Masih Banyak Masyarakat Salah Kaprah Soal Asupan Protein
eresmian Kantor Baru Herbalife di Cibis Nine, Jakarta, Rabu (2/8/2018). [Suara.com/Firsta Nodia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Indonesia pola makan empat sehat lima sempurna telah digantikan dengan konsep makan gizi seimbang lewat slogan Piring Makanku. Dalam konsep baru ini, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperempat dari porsi piring, separuh porsi sayuran dan buah serta seperempat porsi lauk yang mengandung protein dan lemak.

Kenyataannya, masih banyak masyarakat yang mengonsumsi asupan karbohidrat lebih besar dari porsi yang dianjurkan. Sementara protein dan sayur mayur hanya memperoleh porsi sedikit. Disampaikan Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang asupan protein.

"Biasanya masyarakat hanya mengonsumsi lauk sepotong daging kecil atau setengah butir telur atau tidak utuh padahal protein ini salah satu yang penting dalam diet harian kita," ujar Andam Dewi di sela-sela peresmian Kantor Baru Herbalife di Cibis Nine, Jakarta, Rabu (2/8/2018).

Ia menambahkan, menurut filosofi Herbalife Nutrition sendiri, asupan kalori untuk setiap porsi makanan setidaknya mengandung 40 persen karbohidrat, 30 persen protein, 30 persen lemak serta 25 gram serat.

Baca Juga: Makanan Tinggi Protein Tak Hanya untuk Binaragawan

Mengonsumsi makanan tinggi protein, kata dia, dapat dapat membuat perut terasa lebih kenyang tanpa menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh. Pada gilirannya, konsumsi protein yang cukup dapat menghindarkan Anda dari risiko obesitas.

"Pilih protein untuk sarapan di pagi hari karena membuat Anda lebih cepat kenyang sehingga tidak akan membuat Anda kelaparan di siang hari dan berlebihan dalam makan di waktu selanjutnya," tambah dia.

Hal ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah obesitas di Indonesia. Senior Vice President and Managing Director Herbalife Nutrition Asia Pacific, Stephen Conchie menyebut bahwa tingkat obesitas di Indonesia mencapai 27 persen dari total populasi. Angka ini, kata dia, turut berdampak pada biaya kesehatan yang dikeluarkan akibat penyakit yang dipicu oleh kondisi obesitas.

"Sesuai dengan tujuan perusahaan, kami terus berkomitmen membantu masyarakat untuk hidup lebih sehat dan Iebih bahagia melalui produk nutrisi kami, member independen Herbalife Nutrition yang penuh dedikasi serta pendekatan nutrisi kami yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang," ujar Conchie.

Di Indonesia, Andam menyebut bahwa pihaknya bekerjasama dengan pemerintah melalui program Cegah Risiko Tinggi untuk penyakit diabetes dan hipertensi. Keduanya merupakan kondisi akibat pola hidup yang tidak sehat yang salah satunya dipicu oleh obesitas.

Baca Juga: Ingin Langsing? Santap Tujuh Sumber Protein Ini

"Buat member kita mengedukasi agar mengonsumsi nutrisi yang baik untuk memcegah penyakit tidak menular melalui gerakan masyarakat hidup sehat. Jadi, selain makan sehat kita tinggi protein dan serat kita juga harus olahraga rutin setiap hari. Semoga dengan lokasi kantor baru ini kami bisa memastikan layanan dan produk dapat diakses semua orang," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI