Ingin Menjilati Bayi yang Baru Lahir? Ini Normal dan Ritual

Senin, 30 Juli 2018 | 16:00 WIB
Ingin Menjilati Bayi yang Baru Lahir? Ini Normal dan Ritual
Suku Inuit di Greenland [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang terlintas di kepala Anda saat mendapati dorongan hati atau melihat tayangan seorang ibu menjilati bayi baru lahir? Jangan takut, atau cemas karena disangka aneh.

Hal ini adalah panggilan dari leluhur dan insting rasa cinta. Jadi bisa dikatakan hal ini normal, demikian dilansir Metro.co.uk.  Disebutkan bahwa banyak cara dilakukan setiap ibu, dengan perlakuan bermacam-macam pula, setelah mereka melahirkan buah hati.

Paling banyak dilakukan adalah memeluknya, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan topik hangat bahan perbincangan di kalangan perempuan saat ini adalah ... menjilati bayi baru lahir.

Cara membersihkan bayi dengan menjilati bayi dari cairan dan kotoran di kepala bayi dirasakan cukup menjijikkan. Namun bagi sebagian ibu, hal ini termasuk dalam nalurinya.  Ludy Siqueira, dari Senhoritas Fotografia, seorang fotografer urusan persalinan, mengabadikan kejadian hangat dan mengharukan ini, dan membuka diskusi apakah kejadian itu termasuk normal untuk dilakukan?

Baca Juga: Ratusan Gempa Susulan di Lombok Hampir Terjadi Setiap Jam

Menurut Flor Cruz, seorang doula (profesional perawatan kesehatan bersalin), menjilati anak adalah respons naluriah yang membantu ibu menjalin ikatan dengan bayi mereka untuk pertama kalinya. 

Niatan ini timbul dari dorongan dan kebutuhan untuk melindungi bayi baru lahir, paparnya. Apalagi, lanjut dia, "Kita termasuk mamalia, kelompok yang menjilat dan membersihkan anak segera setelah lahir."

Ada beberapa alasan mengapa mamalia melakukan hal ini, ujar Cruz. "Yaitu: untuk menghilangkan aroma kelahiran, sekaligus mengusir pemangsa; untuk mengkonsumsi semua nutrisi dari kelahiran; untuk memulai sosialisasi bayi yang baru lahir; untuk menelan bakteri apa pun yang mampu melancarkan ASI, dan meneruskan antibodi ke bayi melalui ASI si ibu sendiri, dan menjalin ikatan dengan bayi; termasuk langkah menstimulasi bayi untuk bertransisi kepada kehidupan di luar rahim."

Kemudian, imbuh Cruz, "Manusia pada satu titik waktu juga menunjukkan perilaku yang sama."

Hanya, sebagai bagian dari mamalia, manusia telah berevolusi. Sehingga seorang ibu tak perlu melakukannya demi aksi menjauhkan si bayi dari pemangsa atau predator dalam rantai makanan.

Baca Juga: Disebut Wingman oleh Bos Mercedes, Bottas Sakit Hati

"Pada kejadian menjilat bayi yang dilakukan oleh manusia,  naluri itu bisa muncul begitu saja di kalangan beberapa ibu," tandas Cruz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI