Suara.com - Gaya hidup ternyata dapat memicu virus hepatitis, demikian yang dikemukakan oleh dr. Irsan Hasan SpPD-KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia.
Nah, jenis hepatitis yang bisa muncul akibat gaya hidup, lanjut dia, adalah hepatitis A, B, C, D dan E.
"Hepatitis A itu menular melalui makanan. Ini memang terpengaruh dari gaya hidup. Kalau B, tidak terpengaruh dari makanan. Risiko terbesarnya adalah dari ibu. Jadi, gaya hidupnya seperti apapun kalau dari ibu, ya kena. Hepatitis C juga pengaruh dari gaya hidup, kebanyakan menular dari pengguna narkotika suntik", ujar Irsan dalam diskusi bertajuk Peranan Uji Diagnostik dalam Memerangi Hepatitis yang digelar oleh Royal Philips di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Menurut data lama RSCM pada 2000, pengguna narkotika suntik yang datang ke IGD hasilnya positif 92 persen mengidap virus hepatitis C. Sedangkan menurut data 2013, kemungkinan 71 persen penderita hepatitis B bisa sembuh, dan hanya satu persen hepatitis C bisa sembuh.
Baca Juga: Advan Akui Harga Jadi Kunci Kalahkan Merek Dunia di Pasar Lokal
"Pengidap terbanyak adalah hepatitis A. Namus jenis hepatitis A juga paling mudah sembuh. Persentase sembuh hepatitis A, yaitu 99 persen sembuh," ujarnya Irsan.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa adanya penggolongan hepatitis yaitu A,B,C, D dan E bukan karena tingkat, melainkan karena penemuan awalnya yang memang seperti itu. Oleh karena itu, tambah Irsan, pengaruh gaya hidup yang memicu munculnya kelima hepatitis itu pun berbeda-beda.
"Dari kelima jenis hepatitis tersebut, hepatitis A,B dan C yang paling kronis, sedangkan yang membahayakan adalah virus hepatitis B dan C," terang Irsan. (Nadila Nurwijayantri)