Hati-hati, Alat Kontrasepsi Ini Tidak Beredar Lagi

Minggu, 22 Juli 2018 | 23:45 WIB
Hati-hati, Alat Kontrasepsi Ini Tidak Beredar Lagi
Ilustrasi reproduksi perempuan [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan farmasi kenamaan asal Jerman, Bayer,  mengumumkan bakal menarik penjualan alat kontrasepsi permanen Essure, yang dianggap kontroversial.

Essure adalah alat sterilisasi non-bedah yang dimasukkan ke dalam tuba fallopi atau buluh rahim yang bekerja dengan cara memproduksi jaringan parut untuk menghalangi sperma membuahi telur.

Menurut pernyataan resmi Bayer seperti dikutip dari Time, disebutkan bahwa produk Essure tidak akan tersedia di Amerika Serikat setelah 31 Desember 2018.

"Keputusan ini didasarkan pada penurunan penjualan Essure di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, dan kesimpulan bahwa bisnis Essure tidak lagi berkelanjutan," demikian disampaikan lewat pernyataan tertulis.

Baca Juga: 13 Bocah Cabul Ditangkap di Kawasan Car Free Day Jakarta

Meski begitu, Bayer tetap kukuh pada pendirian bahwa Essure aman digunakan oleh seluruh perempuan.

"Keamanan dan kemanjuran Essure tidak berubah," begitu ditegaskan lewat  pengumuman terbuka itu kepada khalayak.

Sementara menurut ConsumerSafety.org, Essure merupakan alat kontrasepsi yang kontroversial dan mendulang lebih dari 16.000 tuntutan hukum karena dugaan adanya komplikasi seperti migrain, rambut rontok, hingga perforasi organ dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Administrasi Obat dan Makanan di Amerika Serikat, FDA, yang telah menyetujui penggunaan Essure pada 2002 lalu, juga telah mengeluarkan peringatan tentang risiko penggunaan perangkat kontrasepsi ini.

Pada 2016 lalu, FDA meminta Bayer untuk melakukan studi keamanan purna jual dan menambah label peringatan serta efek samping pada kemasannya. Lantas April 2018 ini, FDA secara signifikan membatasi penjualan dan distribusi Essure.

Baca Juga: Hilang Fokus, Owi / Butet Gagal Juarai Singapore Open 2018

"Karena FDA memerintahkan Bayer untuk melakukan studi pasca penjualan, dan kemudian menambah pesan peringatan pada label, terjadi sekitar 70 persen penurunan penjualan Essure di Amerika Serikat," lapor Scott Gottlieb, Komisaris FDA, dalam sebuah pernyataan tiga bulan silam.

Bertolak-belakang dengan pernyataan FDA, pihak Bayer mengatakan bahwa penarikan Essure terjadi karena menurunnya popularitas alat kontrasepsi permanen di Amerika Serikat.

"Beberapa faktor telah berkontribusi terhadap menurunnya minat Essure di kalangan perempuan di Amerika Serikat, termasuk menurunnya penggunaan kontrasepsi permanen secara keseluruhan, peningkatan pada pilihan pada alat kontrasepsi lainnya seperti kontrasepsi long-acting reversible contraception (LARC), dan publisitas yang tidak akurat dan menyesatkan tentang perangkat ini," demikian dikemukakan pihak Bayer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI