Umbu Hina Panjarra seorang peternak babi dan penggemar berat Megawati Soekarnoputri, mantan presiden Indonesia, sangat bersemangat ketika bercerita. Dia mengatakan bahwa tidak hanya warga desa, tapi beberapa pejabat penting pemerintah juga diantar secara tergesa-gesa ke rumah sederhana beralas tanah milik Hina, seringkali dengan sehelai tali yang diikat pada penis mereka untuk mencegahnya menghilang.
Hina memberi perawatan dengan pijatan yang keras, memijat otot betis dan paha ke arah atas, dan memijat perut ke arah bawah, seakan-akan mendorong semacam energi tubuh menuju penis yang mengecil. Sangat penting untuk memijat dengan keras, katanya, dan memberi tekanan pijat yang menyakitkan.
Gaya dukun ini seperti pemain pertunjukan yang antusias dan dia suka meminta pasiennya telanjang bulat agar keadaan penis yang membaik dapat terlihat, dan drama membuka tali yang mengikat penis menjadi tanda bahwa baik tabib dan pasien sudah yakin bahwa krisis telah berlalu.
Ini materi yang menakjubkan. Namun, cerita ini merupakan anekdot dan tidak membuktikan tesis milik Simons.
Hina tidak memiliki catatan pengukuran atau foto atau dokumentasi apapun. Gaya berbahasa Hina merupakan gaya tabib karismatik dan bukan gaya bahasa pengamat yang objektif, berhati-hati dan kritis terhadap dirinya sendiri.
Namun, ceritanya menjadi petunjuk bahwa memang ada refleks penis mengerut yang patut diteliti secara sungguh-sungguh.
Saya dengan mudah menemukan Hina Panjarra di Sumba karena sebelumnya saya pernah bekerja di sana sebagai Pejabat Kepala Dinas Kesehatan di Sumba Barat pada 1968-69, tapi saya hanya seorang pengunjung pada tahun 2002 dan tidak pada posisi untuk mengumpulkan bukti-bukti hasil pengamatan terhadap pasien Hina. Namun, saya menjadi yakin bahwa mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai topik ini cukup bernilai.
Bukti baru
Baru-baru ini bukti baru muncul dari beberapa dokter di Kairo, Mesir, yang memberikan suntikan botoks pada pria yang malu karena penis yang mengecil. Mereka telah mempublikasikan pengukuran tingkat mengecilnya penis dan tingkat perbaikan hasil dari suntikan botoks.
Mengikuti beberapa petunjuk, saya mengunjungi Ende dan kemudian Makassar, dan menemukan dukun di kedua tempat, yang mengobati sindrom ru’u pota dan koroq.