Cutaneous horn bisa berukuran kecil seperti jerawat atau sebesar ibu jari, bahkan lebih. Penderita cutaneous horn biasanya tidak merasakan gejala selain adanya tonjolan pada kulit mereka yang mirip dengan tanduk.
Biasanya mereka datang ke dokter dengan keluhan rasa tidak nyaman dan rasa kurang percaya diri akibat tonjolan yang dapat mengganggu penampilan. Akan tetapi bila terjadi luka yang menyebabkan peradangan, maka akan timbul rasa nyeri.
Tonjolan yang muncul berbeda-beda pada setiap orang. Bentuknya bisa mirip seperti tanduk, agak membulat, atau mengerucut. Warnanya juga bervariasi, ada yang kecokelatan, kekuningan, putih, atau mirip dengan warna kulit asli Anda sendiri.
Apakah Penyakit Ini Berbahaya?
Penyakit cutaneous horn merupakan salah satu tumor jinak kulit. Penyakit ini tidak berbahaya. Akan tetapi, Anda harus tetap mewaspadai munculnya tumor ganas kulit karena bentuknya bisa mirip dengan penyakit ini.
BACA JUGA: Ternyata Tidur Sambil Memeluk Pasangan Punya Banyak Manfaat
Ada sebanyak 20 persen kasus yang mengarah keganasan kulit (kanker). Jika Anda mengalami tonjolan kulit yang terasa nyeri, mudah berdarah, serta membesar dengan cepat, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Lantas, bagaimana cara menghilangkan tanduk atau tonjolan pada kulit? Cara menghilangkan tonjolan yang muncul di kulit yaitu dengan tindakan eksisi (sayatan).
Dokter akan melakukan operasi kecil untuk menghilangkan “tanduk” yang menonjol pada kulit tersebut.
Setelah itu, dapat dilakukan pemeriksaan berupa biopsi pada jaringan tumor untuk memastikan apakah tumor ini termasuk tumor kulit yang jinak atau ganas.