Suara.com - Cuaca panas ternyata berimplikasi besar terhadap fungsi kognitif yang membuat kita susah berpikir. Hal ini disampaikan para peneliti Harvard T.H. Chan School of Public Health dalam jurnal PLOS Medicine.
Dalam studinya mereka menemukan bahwa cuaca panas dapat membuat seseorang menjadi sulit berpikir jernih.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis 44 siswa di asrama di Boston. Sebanyak 24 siswa tinggal di asrama yang memiliki pendingin ruangan atau AC selama musim kemarau.
Lalu mereka memberikan tes kognitif untuk mengukur kaitan cuaca dengan kecerdasan. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tes kogniti 20 siswa yang di asrama yang tidak memiliki AC.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Pekan ke-15 dan Klasemen Liga 1 2018
Hasilnya, siswa yang tinggal di asrama berpendingin saat cuaca panas memiliki nilai kognitif yang lebih baik. Jose Guillermo Cedeño-Laurent, peneliti di Harvard Chan School mengatakan bahwa suhu berperan besar dalam meningkatkan suplai oksigen ke otak yang membantu kinerja dalam berpikir.
"Di beberapa negara yang memiliki musim kemarau, peningkatan suhu harus diwaspadai karena dapat memengaruhi fungsi kognitif. Itu sebabnya para guru dan orangtua harus memberikan perlindungan bagi para siswa atau buah hatinya ketika didera cuaca panas," ujar Jose dilansir Nypost.
Ia juga mengingatkan agar seseorang mengonsumsi air putih yang cukup selama musim panas agar bisa mendinginkan tubuh dan membantu meningjatkan suplai oksigen ke otak untuk menjalankan mekanisme berpikir. Solusi ini, kata Jose, sangat efektif agar Anda tetap bisa berpikir saat cuaca panas.