Mengenali Nyeri Dada Tanda Serangan Jantung

Selasa, 10 Juli 2018 | 17:16 WIB
Mengenali Nyeri Dada Tanda Serangan Jantung
Nyeri dada, salah satu gejala penyakit jantung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyeri dada merupakan salah satu gejala atau tanda serangan jantung, tetapi ada pula beberapa penyakit lain yang memiliki gejala yang sama.

Lantas bagaimana cara membedakan nyeri dada gejala serangan jantung atau bukan? Menjawab pertanyaan tersebut dr Johan Winata SpJP(K) FIHA dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Puri Indah mengatakan bahwa 70 persen orang dengan jantung koroner mengalami nyeri dada khas yang timbul dari belakang tulang dada sebelah kiri.

Biasanya rasa nyeri dada ini akan menjalar ke lengan kiri dan tembus ke belakang tubuh hingga ke leher. Pada masing-masing pasien, lanjut dia, sensasi yang dirasakan berbeda, ada yang seperti merasa tertusuk, atau ditimpa beban berat, dan ada pula yang merasa seperti terbakar.

"Nah, 30 persen lainnya nggak khas. Ada yang di ulu hati saja, ada yang mengalami mual, muntah, nyeri, leher tercekik, ada yang seperti sakit gigi. Jadi, memang nggak khas jadi agak susah," tambah dia.

Baca Juga: Luhut Ungkap Cerita saat Anies Baswedan Jadi Timses Jokowi

Namun, menurut Johan, yang harus diketahui orang dengan riwayat penyakit jantung adalah penyebab nyeri dada itu sendiri. Pada kasus nyeri dada, karena penyempitan pembuluh darah akan berbeda dengan nyeri ketika serangan jantung terjadi.

"Kalau karena penyempitan, perlemakan, aliran darah kurang. Biasanya timbul ketika sedang olahraga, kerja atau lari. Jantung harus memompa lebih cepat dan kuat jadi butuh asupan oksigen lebih banyak. Namun kalau sudah istirahat nyeri akan hilang karena kerja jantung ringan lagi," terang dia merinci.

Nah, sementara nyeri dada pada saat serangan jantung biasanya timbul meski seseorang tidak sedang beraktivitas berat. Selain nyeri dada, pasien serangan jantung biasanya akan mengalami keringat dingin bahkan mual dan muntah.

"Yang paling kentara nyeri dada nggak hilang. Persisten, beda dengan karena penyempitan yang ketika istirahat langsung hilang nyerinya. Nah, ini harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit," jelas Johan tentang nyeri dada tanda serangan jantung.

Baca Juga: Klub Penyumbang Pemain Terbanyak di Semifinal Piala Dunia 2018

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI