Suara.com - Terapi ikan sempat populer beberapa tahun lalu karena diyakini mampu mendatangkan berbagai manfaat kesehatan. Dalam klaimnya, terapi ikan diyakini mampu membantu regenerasi sel kulit, memperlancar peredaran darah, membuat tubuh lebih rileks dan dapat menghilangkan stres.
Caranya pun sangat sederhana, Anda hanya perlu memasukkan kedua kaki Anda ke dalam kolam berisi ikan-ikan kecil yang akan mengerumuni ujung jari hingga telapak kaki. Namun dibalik manfaat tersebut, ada dampak buruk yang perlu Anda waspadai saat menjalani terapi ikan. Jangan sampai apa yang dialami seorang perempuan di Amerika Serikat ini terjadi pada Anda.
Dilansir dari laman New York Post, perempuan yang tak disebutkan namanya ini harus kehilangan kuku kakinya setelah menjalani terapi ikan ini. Setelah diselidiki oleh dr. Sheri Lipner, seorang asisten profesor dermatologi di Universitas Columbia Weill Cornell Medicine, perempuan tersebut menderita onikomadesis yang merujuk pada kerusakan kuku yang membuat kuku copot.
"Sementara penyebab lainnya, seperti pengaruh obat-obatan tidak dialami pasien, dan kami meyakini bahwa penyebab utama kerusakan kuku karena trauma terhadap terapi ikan," tambah Lipner.
Ia mengatakan gigitan kecil ikan saat menghisap sel-sel mati kaki mungkin memperparah kerusakan pada kuku yang dialami perempuan ini sebelumnya. Dan hal ini kemudian membuat kuku jari kakinya copot dengan sendirinya.
Baca Juga: Klarifikasi Bowo Tik Tok Gelar Jumpa Fans Berbayar
"Saya tidak merekomendasikan terapi ikan untuk tujuan medis atau estetika. Selain bisa memicu onikomadesis, terapi ikan juga bisa memicu infeksi serius lainnya," tambah dia.
Lipner mengatakan kuku wanita itu mungkin tumbuh kembali dengan sendirinya, tetapi bisa makan waktu selama 18 bulan. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak menjalani terapi ikan tersebut karena belum ada bukti ilmiah yang mengungkap manfaatnya.