Kemenkes: Kental Manis Bukan Susu Bergizi

Rabu, 04 Juli 2018 | 12:04 WIB
Kemenkes: Kental Manis Bukan Susu Bergizi
Ilustrasi condensed milk atau kental manis [Pixabay].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan RI menginstruksikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku pengawas izin edar untuk tidak mengkategorikan produk kental manis sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi.

Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwardi, MA, menegaskan bahwa kental manis tidak diperuntukkan bagi balita karena kadar gula di dalamnya  sangat tinggi.

"Namun perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gulanya sangat tinggi, sehingga tidak diperuntukkan untuk itu," ujar Doddy, dalam rilis yang diterima Suara.com Rabu (04/07/2018).

Selama ini, produk kental manis selalu dipromosikan dalam iklan sebagai susu yang seolah-olah dijadikan minuman sehat bagi keluarga. Doddy menegaskan bahwa industri berhak untuk melakukan pengembangan produk, namun komposisi tetap harus diperhatikan.

Baca Juga: KPK Periksa Zumi Zola Sebagai Tersangka Korupsi Proyek di Jambi

Dalam kesempatan lain, pakar gizi Emilia Achmadi sependapat dengan Kementerian Kesehatan RI. Menurut dia, meski berlabel susu, jenis minuman satu ini tak ubahnya sirup berperisa susu.

Menurutnya susu kental manis tak layak digolongkan menjadi susu karena kandungan susunya yang hanya sedikit.

"Kandungan gula dan lemaknya banyak tetapi tidak ada manfaat susunya," ujar Emilia beberapa waktu lalu.

Lalu susu manakah yang terbaik bagi manusia?

Emilia menyebut bahwa ASI merupakan jenis susu terbaik bagi manusia karena nutrisinya yang paling mudah diserap tubuh. Namun peruntukkannya untuk bayi. Sementara bagi anak-anak dan dewasa, susu segar merupakan pilihan terbaik.

Baca Juga: 6 Gelas Kopi Sehari Bikin Panjang Umur?

"Semakin alami sumbernya maka semakin baik kualitas nutrisinya bagi tubuh. Susu segar adalah pilihan terbaik, disusul pasteurisasi, UHT, dan susu bubuk," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI