Pakar Seks : Sekolah Harus Ajarkan Anak Informasi Soal Masturbasi

Senin, 02 Juli 2018 | 09:00 WIB
Pakar Seks : Sekolah Harus Ajarkan Anak Informasi Soal Masturbasi
Perusahaan Sex Toys Tenga galang amal setiap kali Anda masturbasi (Foto: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut seorang jurnalis senior sekaligus pakar seks ternama asal Inggris, Nadia Bokody, anak berusia 11 tahun harus sudah diajarkan mengenai apa itu masturbasi.

Masturbasi sendiri merupakan aktivitas perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual.

Kata Nadia, tidak memberikan informasi mengenai masturbasi kepada anak merupakan sebuah kesalah besar. "Anak-anak perlu belajar tentang masturbasi segera setelah mereka mencapai pubertas, yaitu usia 11 tahun," kata Nadia.

Nadia yang juga merupakan editor di She Said menjelaskan mengapa ia berpikiran demikian. "Suka atau tidak, penelitian menunjukkan anak-anak mulai berhubungan seks, dan banyak dari mereka tidak terlindungi dan belum ada pemahaman yang jelas tentang bagaimana seks bekerja."

Baca Juga: Diikuti Satu Paslon, Pilkada Paniai Belum Bisa Dilaksanakan

Untuk membantu mengembangkan pendekatan seks yang sehat, Nadia menganjurkan agar istilah masturbasi mulai dikenalkan di sekolah-sekolah.

"Masturbasi adalah salah satu kegiatan paling aman dan paling sehat yang dapat dilakukan oleh remaja di kamar mereka sendiri. Namun kita terus merasa malu dan menghindari diskusi tentang masturbasi ketika hal tersebut memiliki kekuatan untuk mencegah kasus trauma seksual dan PMS," kata Nadia.

Bahkan menurut Nadia, pemahaman masturbasi juga dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan saat berbicara mengenai alat kelamin lelaki dan perempuan.

Bila anak lelaki diajari cara melabeli setiap bagian dari tubuh mereka, sampai saat ini alat kelamin perempuan masih dianggap 'diselimuti misteri dan stigma'.

Argumen Nadia juga berasal dari keyakinan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab untuk menjaga anak-anak tetap aman dan mempersiapkan mereka saat dewasa nanti.

Baca Juga: Tundukkan Denmark Lewat Adu Penalti, Kroasia ke Perempat Final

"Faktanya adalah, anak-anak seusia sepuluh tahun mulai mengakses pornografi. Jika sekolah tidak mengambil tanggung jawab untuk mendidik anak-anak tentang seksualitas mereka, mereka akan terus belajar dari media, yang seperti kita semua tahu, menyajikan pesan-pesan yang sangat beragam dan meresahkan tentang seks," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI