Risiko Bunuh Diri Akibat Depresi Bisa Dicegah dengan Cara Ini

Senin, 11 Juni 2018 | 15:00 WIB
Risiko Bunuh Diri Akibat Depresi Bisa Dicegah dengan Cara Ini
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya kasus bunuh diri yang dialami pesohor seperti desainer Kate Spade dan koki Anthony Bourdain mengundang tanda tanya di benak warganet. Banyak yang terpikir bahwa popularitas tampaknya bukan jaminan seseorang menjadi bahagia.

Ya, populer dan menjadi pusat perhatian banyak orang tampaknya bisa menjadi bumerang. Di satu sisi, popularitas dapat meningkatkan pundi-pundi. Namun di sisi lain juga dapat menyebabkan depresi berat.

Hal ini dibenarkan oleh psikolog Mellissa Grace. Menurut dia, dalam ilmu psikologi, salah satu penyebab bunuh diri adalah depresi. Meski demikian, ia tak menyangkal bahwa ada beberapa faktor penyebab lainnya, seperti tekanan sosial yang menyebabkan tekanan mental, gangguan mental (seperti schizophrenia, bipolar), hingga penggunaan alkohol secara berlebihan dan obat-obatan terlarang.

Kabar baiknya, peluang bunuh diri akibat depresi berat bisa dicegah. Mellissa mengatakan, butuh tekad yang kuat dari penyandang depresi untuk pulih dari kondisi yang dialaminya.

Baca Juga: Marak Kasus Bunuh Diri, Inikah Penyebabnya?

"Proses pemulihan depresi adalah proses yang aktif dan bukan proses yang pasif. Sikap yang pasrah dan mengharapkan kepulihan hanya dari pertolongan orang lain, tidak akan membantu. Jadi butuh partisipasi aktif dan komitmen agar kondisi depresinya bisa pulih," ujar Mellissa.

Sebagai pencegahan depresi, Mellissa mengimbau agar seseorang menjalani tidur yang cukup minimal 6-8 jam per hari, memerhatikan asupan makanan yang sehat dan menghindari junk food. Memiliki aktivitas seperti berolahraga bisa membantu dalam memulihkan depresi.

"Seseorang juga harus mengenali situasi yang menjadi pemicu gejala depresi. Putuskan kontak dengan orang yang membawa pengaruh negatif dan biasakan bangun ruang pribadi yang sehat. Bicara hanya tentang hal positif pada diri sendiri," ujarnya memberi saran.

Memiliki sistem pendukung seperti keluarga dan sahabat yang benar-benar peduli dengan kondisi depresi yang kita alami, bisa menjadi cara terbaik untuk menjaga kondisi mental tetap sehat.

"Jika perlu, jadwalkan sesi rutin dengan psikolog serta minum obat yang diresepkan psikiater secara teratur," tandas dia.

Baca Juga: Situs Diretas, Ditjen Pajak : Data Wajib Pajak Aman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI