Mereka mengatakan kondisi tersebut mungkin mencerminkan masalah kesehatan mendasar yang meningkatkan risiko keguguran, serta penyakit jantung dan gagal jantung.
Penelitian sebelumnya telah meyakinkan tentang hubungan antara kesehatan jantung dan jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan, dengan sedikit memeriksa beberapa hasil seperti penyakit jantung dan serangan jantung.
Seperti yang dialami Jules Conjoice (48) dari Letterston di Pembrokeshire. Ia memiliki empat anak dan mengalami serangan jantung pada Malam Tahun Baru 2016.
"Meskipun Anda mungkin berpikir itu tidak biasa bagi perempuan di usia empat puluhan untuk mengalami serangan jantung, saya membuktikan bahwa itu dapat terjadi pada siapa pun dari kita. Mengerikan betapa banyak orang mengalami serangan jantung dan tidak bertahan hidup," kata dia.
Dr Clare Oliver-Williams, yang memimpin penelitian di University of Cambridge mengatakan, tujuan penelitiannya bukan untuk menakut-nakuti perempuan.
"Tetapi untuk menarik perhatian mereka sedini mungkin apakah mereka mungkin berisiko tinggi terkena serangan jantung. Kami tahu bahwa kehamilan dan persalinan memberikan tekanan yang luar biasa pada jantung, dan membesarkan anak-anak dapat sangat menegangkan juga," ujar dia.
Williams menambahkan bahwa jumlah anak-anak yang dimiliki seorang perempuan adalah tanda yang mudah dari peningkatan risiko. Ia juga berharap penelitian ini akan memberikan motivasi ekstra agara para ibu tetap sehat.