Manfaatkan Momen Puasa untuk Berhenti Merokok

Jum'at, 25 Mei 2018 | 20:30 WIB
Manfaatkan Momen Puasa untuk Berhenti Merokok
Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa selama sebulan penuh bisa menjadi momen yang tepat bagi Anda yang ingin berhenti merokok. Hal ini disampaikan dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan.

Cut mengatakan, jika saat puasa seseorang bisa menahan lapar dan haus dari sahur hingga berbuka selama 14 jam, maka seharusnya puasa juga bisa dijadikan momentum untuk berhenti merokok.

"Bulan puasa bisa jadi latihan untuk berhenti merokok. Kalau bisa menahan diri berhenti merokok selama puasa, kenapa tidak selamanya?" ujar dr. Cut pada temu media peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Ia menambahkan, meski tak mudah, namun berhenti merokok seharusnya bisa dilakukan jika orang tersebut memiliki niat kuat.

Baca Juga: Baru 3 Bulan Nikah Lagi, Ovi Sovianti Digugat Cerai

"Kenapa kita kampanyekan hal ini, karena penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung menghabiskan biaya paling banyak dalam anggaran BPJS, yakni Rp 7,4 triliun. Dan penyebab utama dari penyakit ini adalah kebiasaan merokok," tambah dr. Cut.

Dalam upaya mendorong masyarakat untuk berhenti merokok, Kementerian Kesehatan menyediakan layanan konseling di fasilitas kesehatan primer atau puskesmas. Selain itu, ada pula layanan konseling berhenti merokok lewat telepon yang bebas pulsa.

"Sudah punya 20 persen fasilitas kesehatan primer yang memiliki layanan konseling berhenti merokok. Kemenkes juga menyediakan layanan konseling berhenti merokok lewat telepon di 0800-177-6565 yang melayani mulai dari pukul 8 pagi sampai 10 malam," tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Anwar Santoso SpJP, Ketua Komite Kardiovaskular, mengimbau bagi perokok aktif untuk berhenti merokok sebelum usia 40 tahun. Pasalnya, jika berhenti sebelum usia ini, faktor risiko untuk mengidap penyakit kardiovaskular cenderung lebih rendah.

"Faktor risiko akibat merokok hanya 20 persen kalau berhenti di usia 40 tahun, lebih muda lebih baik. Kalau berhenti di atas 40 tahun, risikonya bisa naik jadi 50 persen ke atas," tandasnya.

Baca Juga: Anies Berharap Semua Masjid di Jakarta Hemat Listrik dan Air

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI