3. Celana dalam thong
Celana dalam model ini identik dengan bentuk tali di bagian yang menutupi vagina. Meski dianggap pakaian dalam yang seksi, celana model thong justru menempatkan si pemakai pada risiko infeksi saluran kemih maupun vagina.
"Thong cenderung menyebabkan gesekan sehingga dapat memicu luka kecil di sekitar vulva dan klitoris yang menjadi gerbang untuk infeksi bakteri," ujar Dr Adelaide Nardone, seorang obgyn di Providence, Rhode Island.
Dalam kasus seperti itu, para ahli merekomendasikan Anda memakai celana dalam yang terbuat dari bahan katun karena cenderung lebih nyaman untuk kulit dan tidak memicu gesekan.
Baca Juga: Paparan Radiasi Ponsel Positif Sebabkan Gangguan Kesehatan Anak
4. Shapewear
Produk ini dirancang untuk membentuk siluet tubuh agar lebih proporsional dengan cara memberikan efek merampingkan, menaikkan, dan menekan pada bagian yang Anda inginkan. Itu sebabnya shapewear kerap dikenakan ketika kaum hawa menggunakan dress sehingga membentuk siluet tubuh yang sempurna.
Namun karena penekanan di bagian perut, pakaian dalam ini bisa menyebabkan sindrom iritasi usus hingga kenaikan asam lambung atau juga disebut gerd.
"Shapewear menekan perut Anda, sehingga asam bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan refluks dan rasa mulas," kata Dr Keri Peterson, seorang dokter di Lenox Hill Hospital di NYC.
Mengenakan shapewear terlalu sering, kata Peterson, juga dapat menyebabkan stres bagi orang yang rentan terhadap inkontinensia urin. Namun, Peterson mengatakan, shapewear aman digunakan untuk acara-acara khusus. Sebagian besar efeknya juga bersifat sementara.
Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Waspadai Tanda Gangguan Kesehatan Jiwa
"Anda harus menghindari penggunaannya jika sedang mengalami gerd karena dikhawatirkan refluks asamnya membakar kerongkongan Anda," tandas Peterson.