Suara.com - Umat muslim memiliki kewajiban melakukan salat lima waktu dalam sehari, tetapi ketika Ramadan, ada tambahan salat sunnah yang dianjurkan yakni, salat tarawih yang berjumlah 8 atau 20 rakaat.
Nah, selain mendatangkan pahala, menunaikan salat tarawih ternyata juga berefek positif pada otot dan sendi tubuh. Hal ini diungkapkan oleh dr. Siti Anissa Nuhonni, SpKFR(K) dari Siloam Hospital Kebon Jeruk.
Ia mengatakan bahwa gerakan salat dapat meningkatkan fleksibiltas dan kebugaran otot tubuh, demikian pula dengan salat tarawih yang durasinya relatif lebih panjang.
"Banyak yang bilang tarawih olahraga lutut itu benar, karena secara nggak langsung jadi latihan menggerakkan sendi-sendi. Banyak yang merasa kok lutut jadi lebih enteng ya setelah Ramadan, itu karena nggak sengaja berlatih saat salat tarawih," ujar dr Nuhonni pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Rabu (24/5/2018).
Namun tata cara salat tarawih di beberapa masjid memang berbeda. Ada masjid yang menunaikan salat tarawih delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat, dengan bacaan ayat yang panjang. Namun ada pula masjid yang menunaikan salat tarawih 20 rakaat ditambah 3 rakaat salat witir dengan bacaan surat yang pendek sehingga cenderung tergesa-gesa.
Memang tidak ada yang salah dengan tata cara salat tersebut. Namun dr Nuhonni mengatakan salat tarawih memang sebaiknya dilakukan tidak tergesa-gesa terutama untuk orang yang sudah lanjut usia.
"Kalau untuk manfaatnya ke sendi itu memang lebih baik yang tidak tergesa-gesa. Tapi memang benar gerakan salat bermanfaat untuk gerak sendi," jelasnya.