Persalinan Caesar Meningkatkan Risiko Asma pada Anak

Selasa, 22 Mei 2018 | 14:12 WIB
Persalinan Caesar Meningkatkan Risiko Asma pada Anak
Ilustrasi Anak Asma [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggapan bahwa anak yang dilahirkan melalui persalinan Caesar akan lebih rentan terhadap beberapa risiko penyakit ternyata bukan sekadar mitos belaka. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa risiko asma pada anak yang lahir lewat operasi Caesar lebih besar karena sistem kekebalan tubuhnya yang lebih rendah.

Penelitian yang dilakukan di California University, San Francisco, menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui Caesar cenderung memiliki gangguan fungsi kekebalan karena adanya penekanan pada sel T yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Peneliti Ngoc Ly, MPH, MD, yang menjabat sebagai asisten profesor pediatrik California University di San Francisco, mengatakan bahwa melalui temuan ini pihaknya menegaskan bahwa metode persalinan turut memengaruhi tumbuh kembang bayi.

Untuk mendapatkan temuan ini, para peneliti membandingkan penekanan sel T pada kelompok bayi baru lahir di pusat kota yang memiliki riwayat keluarga yang terkena asma. Supresi atau tekanan sel T mereka diukur dengan analisis darah tali pusat.

Baca Juga: Rencana ke Rumah, Awkarin Siapkan Susu buat Lucinta Luna

Setelah pemeriksaan, hasil menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir melalui persalinan Caesar memiliki penurunan fungsi supresi sel T yang meningkatkan risiko terjadinya asma.

"Proses persalinan dan kondisi stres yang meliputinya dapat memengaruhi respon imun pada bayi," ujar Ly.

Meski demikian, Ly merasa perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi kaitan antara persalinan Caesar dan risiko asma pada bayi. Tetapi peneliti lain merasa bahwa temuan Ly telah memberikan cukup penjelasan biologis antara asma dan proses persalinan caesar.

Selain itu ,Ly menduga proses persalinan Caesar yang menurunkan angka pemberian ASI eksklusif juga bisa menjadi salah satu faktor risiko mengapa anak lebih mudah terserang asma.

"Penurunan angka menyusui oleh ibu juga memiliki dampak tidak langsung pada mereka dalam mengembangkan asma. Tidak mendapat ASI eksklusif dapat membuat anak memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi paru-paru mereka," tandas dia.

Baca Juga: Ini Panduan Ahli Gizi Tentang Makan Sehat Saat Puasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI