Suara.com - Olahraga, yang bertujuan untuk menyehatkan, ternyata juga dapat menimbulkan risiko cedera, khususnya pada bahu, tangan, dan kaki, jika tidak dilakukan dengan benar.
Disampaikan spesialis ortopedi dari RS Pondok Indah, dr. Iman Widya Aminata, Sp.OT, ada beberapa jenis olahraga yang paling sering memicu cidera, yakni basket, futsal, dan lari.
"Basket dan futsal bukan yang pemainnya remaja, tapi eksekutif muda yang sudah jadi manajer usia 35 tahun main sama juniornya yang lebih muda. Main dengan taste yang sama padahal latihannya sebulan sekali. Akibatnya cedera. Paling sering memang terjadi pada orang yang melakukan olahraga tapi persiapannya kurang baik," ujar dr. Iman di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Ia menambahkan, peradangan otot maupun sendi akibat salah posisi, otot yang robek, ataupun dislokasi otot, tulang, dan sendi, adalah beberapa jenis cedera yang umum terjadi saat berolahraga. Kesalahan posisi bagian tubuh saat berolahraga, bersinggungan dengan sesama pemain, teknik bermain yang kurang tepat, dan penggunaan otot yang berlebihan, dapat menimbulkan cedera pada tangan dan bahu.
Baca Juga: Perhatikan Hal-hal Ini pada Busi Mobil Sebelum Mudik
"Penanganan cedera yang tepat dan cepat sangat penting untuk meminimalkan risiko jangka panjang yang ditimbulkan. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya diagnosa, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi medis modern seperti CT Scan atau MRI," tambah dr. Iman.
Cedera bahu, kata dr. Iman, dapat terjadi baik pada tulang maupun otot. Cedera bahu ringan dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memaksimalkan kerja bahu melalui fisioterapi, sedangkan cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan istirahat, kompres dingin untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.
Selain tangan dan bahu, kaki juga rentan terhadap cedera olahraga, terutama bagi para pemain sepak bola dan basket.
"Cedera olahraga pada kaki dan pergelangan kaki yang umum terjadi di antaranya adalah robeknya ligamen pergelangan kaki, cedera tendon achilles, dislokasi tendon peroneal, dan keluhan nyeri yang berhubungan dengan kondisi flat foot atau kaki datar," sambung Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Foot & Ankle, dr. Dimas R. Boedijono, Sp. OT (K), dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Sri Mulyani Tak Terima Disebut Santai Tanggapi Anjloknya Rupiah