Suara.com - Puasa Ramadan tak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan umat muslim tentang pengendalian diri, dan kemurahan hati. Saat menjalankan ibadah ini, ada banyak hal yang perlu diketahui, termasuk berbagai mitos yang ternyata tak benar. Apa saja?
Berikut beberapa mitos seputar puasa Ramadan yang tak benar dan harus dihindari dikutip dari Indy100.
1. Anda harus berpuasa apapun yang terjadi
Salah satu mitos paling umum tentang puasa Ramadan adalah Anda harus berpuasa apapun yang terjadi. Puasa selama Ramadan hanya diharapkan dari mereka yang sehat dan cukup baik untuk melakukannya. Jika Anda sakit, hamil, atau menyusui, maka Anda dibebaskan dari puasa. Anak-anak kecil dan orangtua juga boleh tak puasa bila tidak kuat atau tidak memungkinkan kondisi fisiknya.
2. Tidak bisa menjalani pengobatan
Berobat selama bulan Ramadan dianggap membatalkan puasa. Padahal sebenarnya, jika memang dibutuhkan dan mendesak, mereka yang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat tetes mata, tetes telinga, suntikan dan infus uretra diperbolehkan. Namun, obat-obatan yang diminum melalui mulut barulah dianggap membatalkan puasa.
3. Tidak boleh menggosok gigi
Menyikat gigi selama Ramadan tentu saja boleh bahkan diwajibkan. Ramadan adalah bulan mencari kemurnian, baik fisik dan spiritual, sehingga kebersihan fisik sangat didorong.
4. Ramadan hanya tentang puasa dan makanan
Makan dan minum bukan satu-satunya kegiatan yang harus dihindari selama Ramadan. Ada juga fokus untuk menghindari perbuatan dosa yang dilakukan mulut misalnya, memfitnah, bergosip, atau berbohong. Selama siang hari, umat Muslim juga harus menjauhkan diri dari pertengkaran atau amarah, merokok dan seks.
5. Tidak boleh menelan air liur Anda sendiri
Tentu saja tidak mungkin untuk tidak menelan air liur Anda sendiri, karena itu adalah refleks alami. Yang membatalkan puasa adalah menelan air liur orang lain, termasuk mencium pasangan, karena inti dari puasa adalah kemampuan untuk mengendalikan hasrat Anda.