Psikolog Imbau Orangtua Tak Tanamkan Kebencian pada Pelaku Teror

Senin, 14 Mei 2018 | 11:48 WIB
Psikolog Imbau Orangtua Tak Tanamkan Kebencian pada Pelaku Teror
Ilustrasi ayah dan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) menimbulkan reaksi yang beragam di masyarakat, tapi apapun dampaknya orangtua sebaiknya tidak menanamkan kebencian kepada buah hatinya terhadap pelaku teror.

Psikolog Nathanel EJ Sumampauw M,Psi dari Universitas Indonesia mengatakan orangtua harus menyadari bahwa kelak sang anak akan tumbuh di masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok.

"Tentu ada perasaan kesal mengapa kelompok tersebut tega melakukan hal tragis ini, tapi jangan sampai memberikan stereotype negatif kepada anak. Tidak bijak ketika orangtua menyudutkan satu oknum dan mengeneralisasikannya ke satu kelompok tertentu," ujar psikolog yang akarab disapa Nael pada temu media yang dihelat Ngobras beberapa waktu lalu.

Sebaliknya, tambah dia, sejak kecil anak harus dihadapkan untuk berinteraksi dengan anak lain yang memiliki keberagaman ras, agama, bentuk fisik, bahasa, dan lain-lain.

"Katakan bahwa setiap orang memiliki potensi melakukan hal yang tidak baik tanpa melihat latar belakang fisik, agama, dan lainnya," imbuh Nael.

Ia pun mengimbau agar orangtua memberikan penjelasan yang berimbang disertai dengan contoh tertentu untuk meyakinkan sang anak.

"Misalnya yang melakukan hal itu (aksi teror) dari agama X. Sebagai orangtua, kita harus bisa menjelaskan bahwa ada juga orang dari agama X yang berperilaku baik dan tidak mengarah ke aksi terorisme tersebut. Sehingga anak akan berpikir bahwa yang salah adalah pelakunya, bukan agamanya," pungkas Nael merinci.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI