Suara.com - Siapa bilang membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah alias PR tergolong perbuatan buruk? Interaksi orangtua dan anak saat mengerjakan PR ini, justru dapat menjadi momen berkualitas di tengah minimnya waktu yang dimiliki orangtua pekerja.
Disampaikan psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, ketika membantu anak mengerjakan pekerjaan rumah, orangtua bisa mencurahkan ide dan pikirannya pada anak. Selain itu, momen ini juga bisa dimanfaatkan orangtua untuk mendengarkan apa yang dialami anak selama di lingkup pertemanan maupun sekolah.
"Orangtua zaman now kan waktu luangnya sudah sempit banget. Orangtua harus gimana? Sesekali bisa bantu anak mengerjakan PR. Ada penelitian dimana orangtua sebenarnya bisa mencontohkan banyak hal saat membantu anak mengerjakan PR," ujar Ajeng dalam peluncuran kampanye HP Homework Rescue di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Meski demikian, Ajeng tak menyuruh orangtua untuk mengerjakan PR anak. Menurut dia, orangtua dapat membantu anak mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan trik 5F, yakni focus, fast, flexible, friendly dan fun.
Baca Juga: Mendongeng, Ini Manfaatnya bagi Orangtua dan Anak
Agar anak lebih fokus saat mengerjakan PR, orangtua, kata Ajeng, bisa memberikan waktu pada anak untuk beristirahat selama 5-10 menit. Anak bisa memanfaatkan waktu ini untuk makan, ngemil atau membaringkan tubuhnya sementara waktu.
"Jangan lupa, kita kasih tau cara ke anak bagaimana agar lebih cepat mengerjakan PR. Bisa dari soal yang lebih mudah terlebih dahulu, baru yang susah. 'Fun' harus ditumbuhkan, misal anak zaman now suka emoticon, yang seru-seru bisa kita masukkan," tambah dia.
Orangtua, tambah Ajeng, juga harus memahami kondisi si kecil. Jika anak terlihat kelelahan setelah pulang sekolah, maka jangan terlalu dipaksakan untuk segera mengerjakan pekerjaan rumah.
"Anak butuh 'me time' dan punya waktu jeda untuk mengetahui kapan harus recharge badan dan mengetahui apa yang jadi kewajiban mereka," tandas dia.
Baca Juga: Pentingnya Ruang Keluarga untuk Hubungan Orangtua dan Anak