Suara.com - Semakin berkembangnya teknologi membuat anak-anak generasi milenial mulai meninggalkan kebiasaan menulis tangan dan beralih ke teknologi.
Padahal, kata pakar edukasi anak dari Wahana Visi Indonesia, Nurman Siagian, menulis tangan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi dan kecerdasan anak.
"Menulis tangan memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan daya ingat anak. Karena waktu menulis dia mencoba mengkonstruksi apa yang ada. Jadi, dengan tulisan dia akan lebih baik mencerna informasi yang ingin dia sampaikan sebelum dia turunkan ke pembaca," ungkapnya dalam talkshow Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis, di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Nurman juga mengatakan meski anak pandai memainkan gawai, kemampuan menulis tangan tetap sangat dibutuhkan. Malah katanya, berlebihan menggunakan gawai dapat menurunkan kemampuan motorik halus anak.
Baca Juga: UI Paling Diminati di SBMPTN, UNPAD Ketiga
"Ada studi dimana seorang pediatrik mengatakan bahwa ketangkasan menulis itu mulai berkurang karena pengaruh handphone yang mengurangi sensori motorik halusnya. Ini jadi penghalang bagi anak. Kalau motoriknya bermasalah, proses dalam pikirannya pun terhambat," kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh Praktisi Mindful Parenting, Melly Kiong. Menurut dia, kemampuan menulis dapat meningkatkan kemampuan non verbal pada anak.
"Dengan menulis tangan komunikasi yang dilakukan tidak hanya verbal tapi non verbal juga bisa dilakukan. karena banyak anak bukan pendengar baik, tapi dia perekam ulung jadi sebagai orangtua, kita mesti menyiasati dengan cara menulis," tutup Melly.