Ini 5 Sekolah Anti Mainstream di Dunia, Mau Belajar di Sana?

Rabu, 02 Mei 2018 | 22:43 WIB
Ini 5 Sekolah Anti Mainstream di Dunia, Mau Belajar di Sana?
Abo Elementary School di Amerika Serikat (foto: listverse.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh hari ini, Rabu (2/5/2018), Suara.com mencoba merangkum sekolah-sekolah di dunia yang bukan hanya pilu, tapi juga h alias tak biasa dan cenderung nyeleneh.

Penasaran ada sekolah apa saja sih? Berikut rangkumannya:

1. SD dalam Gua

Sebuah SD di Dongzhong dibangun dalam sebuah goa di desa Miao, Provinsi Guizhou, China. Dongzhong sendiri memiliki arti 'di dalam gua'.

Baca Juga: Lewat Fesyen, PSSI Ingin Kembangkan Industri Sepakbola Tanah Air

Guizhou merupakan salah satu provinsi termiskin di China dan hanya mendapatkan sedikit dukungan dana dari pemerintah pusat. Alih-alih menggunakan sumber daya untuk membangun gedung sekolah, masyarakat malah mulai membangun sekolah gua pada 1984 dengan delapan guru dan 186 siswa.

Beberapa siswa menghabiskan hingga enam jam setiap hari untuk melakukan perjalanan ke dan dari sekolah untuk mengeyam pendidikan.

Beberapa penduduk desa sempat khawatir jika izin sekolah akan dicabut. Well, ketakutan mereka terbukti 23 tahun kemudian setelah sekolah tersebut ditutup paksa oleh pihak berwenang China. Seorang juru bicara pemerintah mengatakan bahwa penutupan itu diperlukan karena warga China bukanlah "masyarakat manusia gua."

2. Sekolah Perahu di Bangladesh

Dua kali setahun, Bangladesh mengalami banjir yang membuat jutaan warganya tidak memiliki akses pada air bersih, listrik, dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Ini Dia Lawan Kuat Indonesia di Cabor Renang Asian Games 2018

Hal itu juga tentunya membuat sulit anak-anak untuk bersekolah. Untuk mengatasi tantangan yang disebabkan oleh banjir tahunan, sebuah organisasi nirlaba yang disebut Shidhulai Swanirvar Sangstha muncul dengan solusi yang brilian. Mereka membangun rumah, pusat perawatan kesehatan, dan sekolah yang mengapung di atas air.

Lembaga nonprofit tersebut mengoperasikan hampir 100 sekolah perahu yang dilengkapi tenaga surya, komputer laptop, akses Internet, dan perpustakaan kecil.

Hingga kini, sekolah terapung masih beroperasi dan sekitar 70.000 anak telah mendapat manfaat dari sekolah-sekolah perahu sejak didirikan pada 2002 lalu.

3. Trabajo Ya

Prostitusi adalah hal yang legal di Spanyol. Hingga hari ini, ada sekitar 200.000 - 400.000 pekerja seks komersial (PSK) di Spanyol.

Sebuah sekolah bernama Trabajo Ya, yang berarti “Bekerjalah Sekarang,” dibuka di Valencia untuk mengajari para PSK trik efektif dari prostitusi. Sekolah ini menawarkan kursus dasar dalam prostitusi profesional dengan keleluasaan maksimum.

Mereka membuat iklan yang menyerukan agar orang-orang mendaftar untuk kelas dan memberitahu bahwa profesi itu akan menguntungkan dan menawarkan pekerjaan instan untuk kedua jenis kelamin.

Pelatihan berlangsung selama satu minggu dan melibatkan kelas dalam teori dan praktik. Siswa pun diberikan pelajaran tentang sejarah dan evolusi prostitusi serta keterampilan dalam berbisnis.

Tidak mengherankan, sekolah ini digugat oleh orang-orang yang keberatan dengan praktiknya.

Perwakilan yudisial lantas meluncurkan penyelidikan atas kegiatan sekolah, dan para pejabat setuju bahwa sekolah tersebut tidak mempromosikan prostitusi. Hingga kini, Trabajo Ya masih terus beroperasi.

4. Sekolah Penyihir

Sekolah Penyihir di Amerika Serikat ini mengajarkan tentang ilmu sihir kepada para penyihir pemula di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar dari 40.000 mahasiswanya mengambil kursus online, sekolah memiliki lokasi fisik di mana siswa juga dapat mengambil kelas secara langsung.

Gedung sekolah awalnya terletak di Roseville, Chicago selama dua tahun sebelum akhirnya pindah ke Salem, Massachusetts. Massachusetts sendiri merupakan kota di mana sekitar 200 orang pernah dituduh melakukan praktik sihir dan menghadapi persidangan serta eksekusi antara 1692 - 1693 silam.

Perpindahan Sekolah Penyihir dari Roseville ke Salem menjadi perlu karena sekolah itu mendapat kecaman dari Gereja yang mengorganisir protes dan menaburkan air suci di sana.

 5. Sekolah Gay

Harvey Milk High School di New York berasal dari nama aktivis dan politisi gay terkenal, Harvey Milk. Sekolah ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan siswa lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queeer yang kemungkinan akan terpinggirkan dan didiskriminasi di sekolah reguler.

Sekolah ini menyatakan bahwa pintunya terbuka untuk semua siswa terlepas dari orientasi atau identitas seksual mereka.Sekolah itu mendapat kritikan keras dari kalangan anti-gay pada 2003. Sekolah ini bahkan pernah menghadapi tuntutan hukum untuk ditutup dan tak lagi didanai oleh pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI