Rokok Elektrik Tak Sepenuhnya Aman untuk Kesehatan

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 26 April 2018 | 16:20 WIB
Rokok Elektrik Tak Sepenuhnya Aman untuk Kesehatan
Ilustrasi vape (rokok elektrik). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rokok elektrik tampaknya semakin digandrungi sebagai gaya hidup karena dianggap sebagai salah satu cara merokok yang lebih aman dan 'sehat' dibandingkan merokok sungguhan.

Faktanya, sebuah studi yang dilakukan oleh University College London dan didanai oleh Cancer Research UK menemukan bahwa orang yang menggunakan rokok elektrik memiliki racun dan zat penyebab kanker di tubuhnya dalam jumlah yang jauh lebih sedikit setelah periode enam bulan. Meski begitu, bahaya rokok elektronik untuk waktu yang lama masih harus dieksplorasi, mengingat ini merupakan produk baru.

Profesor Gillian Leng, wakil kepala eksekutif di NICE (National Institute for Health and Care Excellence), menyatakan keprihatinannya saat berbicara kepada anggota parlemen di Science and Technology Committee.

"Bukti menunjukkan bahwa rokok elektrik secara substansial kurang berbahaya bagi kesehatan daripada merokok biasa, tetapi bukan berarti bebas risiko kesehatan sama sekali karena bukti-bukti masih dikembangkan, termasuk bukti dampak kesehatan jangka panjang," katanya seperti dilansir The Indsependent.

Baca Juga: Main Ponsel saat Hujan, Nurhayati Tewas Tersambar Petir

Rokok elektrik telah terbukti sebagai metode yang efektif untuk berhenti merokok, suatu manfaat yang disoroti oleh Profesor Leng. “Saya pikir, itulah perbedaan rokok elektrik dapat digunakan sebagai alat berhenti merokok, Anda dapat menurunkan jumlah nikotin yang Anda dapatkan melalui produk tersebut dan membantu Anda menghentikan kecanduan nikotin,” jelasnya.

“Pertanyaannya adalah, apakah itu nantinya akan menjadi pilihan gaya hidup jangka panjang? Karena tampaknya, itulah tujuan rokok elektrik dipasarkan," katanya.

Profesor John Newton, direktur perbaikan kesehatan di Public Health England, menyatakan bahwa penelitian telah menggambarkan bagaimana perokok yang memilih rokok elektrik cenderung berhenti merokok sama sekali di masa depan.

Namun, Profesor Leng berpendapat bahwa risiko rokok elektrik dalam jangka panjang belum dapat diperkirakan.

"Memang 95 persen lebih aman daripada rokok biasa, tapi ada lima persen kemungkinan yang tidak kita ketahui," kata Profesor Leng.

Baca Juga: Ilmuwan IPB Temukan Alat Pendeteksi Teroris yang Menyusup di Laut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI